
Pantau - Akademisi hukum, Denny Indrayana ikut memberikan tanggapannya terhadap pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang menegaskan pentingnya netralitas TNI-Polri dan aparatur sipil negara (ASN) dalam Pemilu.
Denny menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Ia juga menyoroti perlunya keberpihakan yang serupa dari Badan Intelijen Negara (BIN).
"Dukungan terhadap pernyataan Ibu Megawati Soekarnoputri mengenai netralitas TNI dan Polri sangatlah penting. Netralitas merupakan elemen yang krusial dan harus didorong dalam Pilpres 2024," ujar Denny dalam cuitannya di akun media sosialnya, Senin (5/2/2024).
Meski demikian, Denny juga menambahkan bahwa tidak hanya TNI-Polri yang perlu diingatkan akan netralitasnya.
Ia menambahkan, BIN dan seluruh elemen birokrasi juga harus diingatkan akan pentingnya netralitas dalam konteks Pemilu.
"Tidak hanya TNI, Polri, tetapi juga BIN serta seluruh elemen birokrasi harus diingatkan tentang netralitas. Demikian pula pemimpin negara sendiri, yang harus memberikan contoh dalam hal netralitas," ungkap Denny.
Denny menegaskan, jika aparatur negara menunjukkan keberpihakan terhadap salah satu kandidat, maka proses demokrasi akan terkontaminasi oleh kecurangan.
"Apabila aparatur negara terlibat dalam keberpihakan terhadap salah satu kontestan, maka proses demokrasi akan tercemar oleh kecurangan. Oleh karena itu, pengawasan dan perlawanan dari rakyat sangatlah penting," tegasnya.
Pernyataan Denny ini merespons terhadap berita yang menyoroti reaksi TPN Ganjar-Mahfud terhadap video viral yang menampilkan pernyataan Megawati Soekarnoputri saat kampanye akbar di GBK, Jakarta.
Dalam video tersebut, Megawati menyoroti netralitas TNI-Polri dan aparatur negara menjelang pelaksanaan Pemilu serentak pada 14 Februari mendatang.
- Penulis :
- Aditya Andreas