
Pantau - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengamanatkan, kemenangan dalam Pemilu 2024 bukanlah tentang kegembiraan, melainkan sebuah tanggung jawab besar yang menanti.
"Jadi kemenangan itu sebenarnya bukan kegembiraan, tapi justru kewajiban tanggung jawab dan beban yang berat sehingga harus mulai berpikir ekstra serius dengan jiwa kenegarawanan tertinggi," ungkap Haedar di Sleman, Yogyakarta, Kamis (21/3/2024).
Menurut Haedar, para pemenang Pemilu, adalah pemegang mandat yang bertanggung jawab menjalankan agenda konstitusi dan memiliki amanah untuk membawa Indonesia menuju negara yang progresif, merdeka sepenuhnya, adil, dan makmur.
Haedar juga menekankan pentingnya para pemenang Pemilu 2024 untuk menyatukan urusan bangsa, serta mengedepankan kepentingan nasional daripada kepentingan golongan.
"Harapan saya betul-betul tolong para pemegang mandat itu baik eksekutif maupun legislatif, tampillah menjadi pemimpin-pemimpin bangsa yang jiwa negarawan, yang meletakkan kepentingan bangsa negara di atas kepentingan diri sendiri, kroni, golongan sendiri," tambahnya.
Haedar juga mengingatkan bahwa dalam perjalanan kepemimpinan, godaan untuk memprioritaskan kepentingan pribadi, kroni, atau golongan seringkali lebih kuat daripada kepentingan bangsa.
“Oleh karena itu, lima tahun ke depan dianggap sebagai ujian kenegarawanan bagi para pemimpin yang terpilih, baik di tingkat presiden, wakil presiden, maupun lembaga legislatif,” tandasnya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan bahwa pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024 dengan meraih 96,2 juta suara atau 58,5 persen suara sah.
Prabowo-Gibran berhasil memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran dengan unggul di 36 dari total 38 provinsi, menurut hasil resmi penghitungan KPU.
- Penulis :
- Aditya Andreas