
Pantau - Partai Golkar memastikan rekomendasi bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 tak berpengaruh dengan mundurnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum. Lantas apakah benar mundurnya Airlangga tak berpengaruh pada rekomendasi Pilkada 2024?
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan rekomendasi yang diberikan pada periode AIrlangga tidak akan berubah karena hal tersevut merupakan keputusan organisasi.
“Ya, saya kira Partai Golkar partai yang terbiasa untuk menghadapi berbagai dinamika, maka apa yang telah diputuskan tentu akan tetap menjadi keputusan organisasi,” ujar Ace, Minggu (11/8/2024).
Namun melihat ke belakang saat Airlangga resmi menjadi ketua umum Golkar tepatnya pada tahun 2017. Saat itu, Setya Novanto menjadi ketum, Golkar awalnya merekomendasikan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar per 27 Oktober 2017.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, saat itu menyampaikan jika partai beringin tersebut mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat.
"Calon gubernur adalah Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien sebagai calon wakil gubernur Jawa Barat," kata Idrus, Jumat (27/10/2017).
Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Gerindra pun menghasil empat keputusan yang salah satunya penetapan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar.
"Ini telah didukung, dicalonkan, dipilih oleh seluruh baik dari tingkat provinsi, kabupaten kota, Ormas yang didirikan dan mendirikan Partai Golkar," kata Airlangga, Rabu (20/12/2017).
Kemudian, Setya Novanto diganti dengan Airlangga Hartarto sebagai Ketum Golkar per 20 Desember 2017. Setelah itu, pada 21 Desember 2017 Golkar mengusung Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur Jawa Barat.
"Ya benar, kami sudah memutuskan mendukung Dedi Mulyadi menjadi calon gubernur atau wakil gubernur Jawa Barat. Sudah fix," kata Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa dan Sumatera Partai Golkar Nusron Wahid, Jumat (22/12/2017).
Lantas, apakah perubahan rekomendasi tersebut akan kembali terjadi setelah Airlangga mundur sebagai Ketum Golkar dan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar digelar?
- Penulis :
- Fithrotul Uyun