
Pantau - Anggota Komisi VIII DPR RI, Nanang Samodra, mengingatkan Kementerian Agama (Kemenag) untuk segera menyiapkan data calon jamaah haji cadangan guna mengantisipasi kekosongan kuota pada musim haji tahun 2025.
Nanang menyebutkan bahwa masih banyak jamaah yang belum melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih), khususnya di wilayah Jawa Barat.
"Di Kanwil Jawa Barat, baru 30 ribu yang bayar. Masih 9 ribu lagi kira-kira yang belum bayar. Nah, 9 ribu itu bisa 20 kloter itu. Oleh karena itu, saya mengimbau kepada Kemenag segera menyiapkan cadangan-cadangan", ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kondisi ini bukan hal baru, karena dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, sering kali ditemukan kursi kosong di pesawat akibat jamaah yang gagal berangkat dan tidak adanya pengganti.
"Jadi pengalaman-pengalaman terdahulu, sering kali ditemukan banyak sit (kursi) kosong di pesawat. Sit (kursi) kosong ini, kloter ini kurang 10, kalau dikumpul itu menjadi 10 kloter sendiri. Padahal kita untuk dapat jatah haji itu susahnya setengah mati. Antreannya bisa puluhan tahun, 30 tahun lebih", terang Nanang.
Pelunasan Bipih Masih Berlangsung, Kemenag Siapkan Langkah Strategis
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pelunasan Bipih tahun ini dibagi dalam dua gelombang.
"Gelombang pertama pada 14 Februari hingga 14 Maret 2025, dan yang kedua pada 24 Maret sampai 17 April 2025", ujarnya.
Ia mengakui kemungkinan adanya sisa kuota karena berbagai alasan, dan menegaskan pentingnya proses penggantian jamaah yang batal berangkat dilakukan secara hati-hati dan transparan.
"Batas pelunasan jamaah haji, saya memprediksi pasti akan ada tersisa karena banyak faktor. Bagaimana cara untuk menggantikan yang tidak jadi itu tanpa menimbulkan crucial point baru, karena penggabungan mahram nanti juga seperti apa dan bagaimana supaya tidak terkesan nanti ada permainan, dan seterusnya", jelasnya.
Sementara itu, proses bimbingan manasik oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) telah berjalan sepenuhnya, dan pelunasan biaya haji masih terus berlangsung.
"Insya Allah kami punya sistem", tutup Nasaruddin.
- Penulis :
- Pantau Community