
Pantau - Ketua Bappilu DPP PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul angkat bicara perihal keterlibatan Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto dalam dugaan gratifikasi kepada rektor Universitas Lampung (Unila).
Pacul menjelaskan, Utut hanya ingin membantu anak stafnya yang kesulitan perekonomian untuk masuk Fakultas Kedokteran Unila.
"Menolong kayak begitu aja kemudian dipanggil, kan dikiranya terima duit. Di sana juga ditanya adakah uangnya? Enggak," kata Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Meski demikian, Pacul mengakui, Utut memang berkirim surat dengan Rektor Unila. Dalam surat itu, Utut meminta atensi kepada rektor soal penerimaan calon mahasiswa baru.
"Itu pun kalau masih dikasih catatan bersurat kepada Rektor Universitas Lampung, meminta atensi kepada anaknya dalam tes sesuai peraturan perundangan yang ada," jelasnya.
Pacul mengaku heran dengan dugaan Utut terlibat kasus gratifikasi terhadap rektor tersebut. Ia berpendapat, Utut yang ingin berbuat baik, justru malah dianggap melanggar.
"Namanya orang tak berpunya gimana sih? Hari gini, orang mau menolong diduga gratifikasi, gratifikasi dari orang miskin, masa kita enggak beradab mengambil uang dari bawah, yang bener sajalah," imbuhnya.
Ketua Komisi III DPR itu menilai, pihak-pihak yang menganggap Utut bersalah justru tega membiarkan rakyat miskin. Ia menegaskan, Utut tidak menerima gratifikasi dari pihak anak staf tersebut.
"Gimana sih, perasaan kita sebagai anak bangsa? Kalau saya sih, muridnya Bung Karno, jadi tahu banget lah. Enggak mungkin aku ambil uangmu, enggak mungkin," pungkasnya.
Pacul menjelaskan, Utut hanya ingin membantu anak stafnya yang kesulitan perekonomian untuk masuk Fakultas Kedokteran Unila.
"Menolong kayak begitu aja kemudian dipanggil, kan dikiranya terima duit. Di sana juga ditanya adakah uangnya? Enggak," kata Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Meski demikian, Pacul mengakui, Utut memang berkirim surat dengan Rektor Unila. Dalam surat itu, Utut meminta atensi kepada rektor soal penerimaan calon mahasiswa baru.
"Itu pun kalau masih dikasih catatan bersurat kepada Rektor Universitas Lampung, meminta atensi kepada anaknya dalam tes sesuai peraturan perundangan yang ada," jelasnya.
Pacul mengaku heran dengan dugaan Utut terlibat kasus gratifikasi terhadap rektor tersebut. Ia berpendapat, Utut yang ingin berbuat baik, justru malah dianggap melanggar.
"Namanya orang tak berpunya gimana sih? Hari gini, orang mau menolong diduga gratifikasi, gratifikasi dari orang miskin, masa kita enggak beradab mengambil uang dari bawah, yang bener sajalah," imbuhnya.
Ketua Komisi III DPR itu menilai, pihak-pihak yang menganggap Utut bersalah justru tega membiarkan rakyat miskin. Ia menegaskan, Utut tidak menerima gratifikasi dari pihak anak staf tersebut.
"Gimana sih, perasaan kita sebagai anak bangsa? Kalau saya sih, muridnya Bung Karno, jadi tahu banget lah. Enggak mungkin aku ambil uangmu, enggak mungkin," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas