
Pantau.com - Hari Raya Nyepi merupakan perayaan bagi umat Hindu di Bali pada tanggal satu di bulan ke 10 setiap tahun menurut kalender Hindu. Sesuai dengan namanya, Nyepi yang berarti sepi atau sunyi ini tidak memperkenankan umat Agama Hindu untuk melakukan kegiatan apapun.
Perayaan Hari Raya Nyepi yang tahun ini jatuh pada hari Minggu (14/3/2021) ini sangatlah identik dengan ketenangan. Masyarakat Bali sering kali menggunakan Hari Raya Nyepi sebagai waktu bermeditasi dan juga beribadah.
Sedangkan, banyak turis asing maupun domestik yang mencari ketenangan dengan berlibur saat Hari Raya Nyepi di Bali. Meskipun begitu, banyak sekali sisi menarik dari perayaan Hari Raya Nyepi umat Agama Hindu di pulau Dewata.
Baca juga: Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Belitung Jalani Catur Brata Penyepian
Berikut beberapa fakta menarik perayaan Hari raya Nyepi umat Hindu di Bali:
Catur Brata Nyepi
Dalam pelaksanaan Nyepi, umat Hindu di Bali memiliki empat pantangan yang tidak boleh dilakukan selama prosesi hari perayaan. Empat pantangan inilah yang disebut sebagai Catur Brata Nyepi.
Keempat pantangan tersebut meliputi amati geni (tidak berapi-api/ tidak menyalakan dan atau menggunakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak berpergian) dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).
Selain umat Hindu Bali, para turis baik asing maupun lokal yang sedang berlibur ketika perayaan Hari Raya Nyepi juga harus mengikuti peraturan yang ada. Peraturan tersebut diharapkan akan menciptakan toleransi dalam keberagamaan di pulau Bali.
Upacara Melasti
Tiga atau dua hari sebelum perayaan Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Bali biasanya melaksanakan upacara Melasti. Upacara ini bertujuan untuk memurnikan atau penyucian setiap barang-barang suci yang ada di kuil.
Selain upacara Melasti, terdapat beberapa upacara lainnya yang harus dilakukan oleh umat Hindu di Bali sebelum Nyepi. Setelah melakukan upacara Melasti atau Mekiyis, umat Hindu di Bali juga akan melaksanakan upacara Tawur atau Pecaruan dan Pengerupukan.
Setelah pelaksanaan upacara tersebut, kemudian dilakukan upacara Buta Yadnya yang dilakukan sehari sebelum Nyepi.
Baca juga: Infografis Sejarah Hari Raya Nyepi yang Berawal dari Pertumpahan Darah
Hanya Terjadi di Indonesia
Perayaan Nyepi ini merupakan acara besar keagamaan umat Hindu di Bali yang nyatanya berasal dari India. Meskipun perayaan Hari Raya Nyepi Berasal dari India, Hari Raya Nyepi hanya dilakukan di Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, umat Hindu di Bali memaknai Hari Raya Nyepi sebagai bentuk introspeksi diri dan juga sebagai bentuk perayaan persatuan, kebangkitan dan persatuan.
Bandara Berhenti Beroperasi
Untuk mendukung pelaksanaan Hari Raya Nyepi, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali ditutup untuk sementara waktu. Penutupan bandara ini bertujuan untuk menaati Catur Brata atau pantangan yang ada.
Selain bandara, seluruh fasilitas umum yang ada di Bali juga akan ditutup dan tidak akan ada aktivitas sama sekali selama perayaan Hari Raya Nyepi. Dalam perayaan Hari Raya Nyepi ada salah satu pantangan, yaitu amati Karya (tidak berkerja) yang mengharuskan seluruh kegiatan dihentikan dan ditutup untuk sementara waktu.
- Penulis :
- Syahrul