
Pantau.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor bulan Juni sebesar USD13,00 miliar atau Rp182 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar AS). Jumlah tersebut menurun Rp19,80 triliun dibandingkan ekspor 2018 lalu sebesar USD14,46 miliar atau Rp202,44 triliun.
Kepala BPS Suharyanto mengatakan, hal tersebut dipicu oleh libur panjang di bulan Juni sehingga kegiatan ekonomi berkurang dan menyebabkan kinerja ekspor menurun.
"Nilai ekspor Juni 2018 yang bertepatan Lebaran ini biasa terjadi. Karena adanya libur panjang, terjadi penurunan kegiatan ekonomi. Biasanya ekspor di bulan Ramadan naik tinggi, kemudian di Lebaran turun lagi," ujarnya saat jumpa pers di Gedung BPS Jl. Dr. Sutomo, Jakarta Pusat, Senin (16/7/2018).
Baca juga: Jumlah Penduduk Miskin 9,82 Persen, Terendah Sejak 1998
Namun menurutnya siklus ini biasa terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Saat bertepatan dengan libur lebaran.
"Pada tahun 2016, nilai ekspor turun dari USD13,21 miliar di Juni 2016 menjadi USD9,65 miliar Juni 2016, bulan di mana bertepatan dengan Lebaran," katanya.
"Begitu pula dengan Juni 2017 yang terdapat Lebaran, kinerja eskpor menurun dari USD14,33 miliar di Mei menjadi USD11,66 miliar di Juni," imbuhnya.
Selain diakibatkan faktor musiman, kinerja ekspor Juni juga dipicu oleh penurunan ekspor nonmigas sebesar 22,57 persen menjadi USD11,27 miliar dari Mei sebesar USD14,56 miliar.
"Di sektor pertanian yang mengalami penurunan tanaman obat, aromatik, rempah-rempah, kopi, dan buah-buahan," tambahnya.
Kemudian industri pengolahan ekspor juga terjadi penurunan. Pada pakaian jadi dari tekstil, peralatan listrik, timah, suku kendaraan bermotor dan roda empat.
Sedangkan pada ekspor di sektor minyak dan gas pihaknya mencatat terjadi peningkatan 4,67 persen menjadi USD1,7 miliar dari USD1,64 di bulan pada Mei 2017 lalu. "Ini karena kenaikan harga minyak mentah dunia, tapi hasil minyaknya turun," katanya.
Baca juga: Jadi Negara Adidaya, 3 Persen Warga Amerika Alami Kemiskinan
Untuk diketahui, Nilai ekspor Juni menurut sektor untuk pertanian mencapai USD0,20 miliar atau turun 35,20 persen month to month (MTM), industri pengolahan mencapai USD8,55 miliar atau turun 27,28 persen mtm. Pertambangan serta lainnya mencapai USD2,53 miliar atau meningkat tipis 1,08 persen mtm. Ekspor nonmigas masih menyumbang 86,76 persen dari total ekspor Juni 2018.
Sementara itu, secara kumulatif ekspor Januari-Juni 2018 tercatat USD 88,02 miliar. Capaian ini naik 10,03 persen dibandingkan tahun sebelumnya mencapai USD 80,00 miliar. Sementara ekspor nonmigas secara kumulatif tercatat USD79,38 miliar atau naik 9,66 persen dibandingkan tahun sebelumnya USD72,39 miliar.
"Share ekspor nonmigas terbesar adalah bahan bakar mineral USD12,15 miliar dan lemak nabati sebesar USD9,87 miliar," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni