
Pantau.com - Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan diisukan menjadi orang yang berada di lingkaran Partai Gerindra. Pernyataan yang dikeluarkan oleh tokoh-tokoh Gerindra, membuat Novel dicurigai terafiliasi dengan partai besutan Prabowo Subianto itu.
Isu tersebut awalnya muncul setelah Jubir Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengatakan, jika Prabowo menang di Pilpres 2019, Novel atau mantan wakil ketua KPK Bambang Widjojanto akan menjadi Jaksa Agung. Pernyataan itu didukung Waketum Gerindra Fadli Zon yang menyebut Novel sudah lama dekat dengan Prabowo.
Baca juga: Kondisi Mata Novel Baswedan Berangsur Membaik 700 Hari Pasca Teror
KPK menegaskan, Novel telah memastikan bahwa isu tersebut tidak benar. Menurut KPK isu yang seharusnya lebih menjadi perhatian yaitu terkait kasus penyiraman air keras terhadap Novel.
"Novel juga sudah clear mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. Yang perlu kita ingat bahwa sudah hampir dari dua tahun penyerang Novel belum ditemukan. Ini lebih penting agar teror terhadap penegak hukum tidak ditutup isu yang tidak subtansial," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Senin (1/3/2019).
Baca juga: Apa Alasan Prabowo Pertimbangkan Novel Baswedan Jadi Jaksa Agung?
KPK menegaskan agar lembaga antirasuah itu tidak ditarik ke ranah politik praktis. lantaran akan merugikan upaya pemberantasan korupsi.
"Jangan tarik KPK ke isu politik praktis. Karena itu akan merugikan upaya pemberantasan korupsi kita," ucapnya.
"KPK, dari mulai pimpinan sampai dengan pegawai memastikan tidak akan terkait dengan kelompok politik praktis mana pun. Jadi kami harap semua pihak bisa menempatkan KPK sebagai lembaga independen tersebut," tegas Febri.
- Penulis :
- Adryan N










