
Pantau.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninggalkan acara Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019 lebih cepat.
Ketum parpol pendukung paslon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu merasa dicurangi karena melihat banyak pendukung paslon Joko Widodo-Ma'ruf Amin membawa atribut kampanye.
"Pak Hinca, Pak Hinca ini panitia bukan?" tanya SBY kepada Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan ketika melihat beberapa Projo, relawan paslon Jokowi-Ma'ruf, di area luar panggung deklarasi kampanye damai sambil membawa beberapa atribut kampanye.
Baca juga: Hadiri Deklarasi Kampanye Damai KPU, Pasangan Capres-Cawapres Kompak Kenakan Pakaian Adat
"Demokrat tertib sesuai aturan tapi yang lain sudah kampanye," protes SBY. Presiden RI ke-6 itu pun langsung menuju mobilnya dan meninggalkan area pukul 07.50 WIB.
Kader Demokrat Ferdinand Hutahaean menjelaskan Ketua Umumnya itu kecewa karena menilai kubu paslon Jokowi-Ma'ruf melakukan kampanye lebih dulu. Dan saat baru akan mengikuti acara karnaval, Ferdinand mengatakan, SBY yang berada di dalam mobil golf mengiringi kedua paslon, sempat diteriaki oleh relawan Projo.
"Kami merasa tidak nyaman dengan kampanye deklarasi ini karena ketika kami melintasi karnaval kami merasa diperlakukan tidak adil. karena dalam ketentuannya semua partai dilarang membawa alat peraga kampanye berlebihan. Dan kami menuruti aturan. Tapi yang lain ternyata tidak mengikuti dan kami merasa terjebak di dalam euforia pendukung pak Jokowi," jelas Ferdinand.
Baca juga: KPU Gelar Deklarasi Kampanye Damai Jelang Pemilu 2019
"Dan ketika rombongan pak SBY melintas kami diteriaki dari sebelah kanan. Di situ kami lihat ada bendera projo bahkan posko projo kami melihat di sini ketidakadilan kampanye damai," tambahnya.
Menindaklanjuti protes tersebut SBY berencana akan membuat pernyataan secara terbuka melalui sosial medianya.
"Kami akan menyampaikan protes secara langsung nanti. Beliau juga menyampaikan kepada saya beliau akan mengirimkan beberapa tim. Nanti untuk menyampaikan protes yang akan beliau sampaikan secara terbuka lewat twit," pungkasnya.
- Penulis :
- Widji Ananta