Liburan Natal di Kepulauan Seribu, Pengunjung Naik Signifikan, Capai Lebih Dari Seribu Orang!

Pantau - Selama libur Natal 2024, Kepulauan Seribu mencatatkan jumlah wisatawan yang sangat signifikan. Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kabupaten Kepulauan Seribu melaporkan bahwa lebih dari seribu wisatawan telah berkunjung ke sejumlah pulau di wilayah tersebut.

Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepulauan Seribu, Sonti Pangaribuan, mengungkapkan bahwa total wisatawan yang datang tercatat sebanyak 1.191 orang, yang terdiri dari 58 wisatawan mancanegara dan 1.133 wisatawan domestik.

“Jumlah wisatawan pada libur Natal ini mencapai 1.191 orang, dengan 58 orang berasal dari luar negeri dan sisanya dari berbagai daerah di Nusantara,” jelas Sonti dalam keterangannya, Rabu (25/12/2024).

Baca Juga:
Stasiun Manggarai Dipadati Penumpang KRL hendak Wisata ke Bogor saat Libur Natal
 

Pintu Masuk Wisatawan ke Kepulauan Seribu

Sonti juga merinci jumlah pengunjung yang datang melalui beberapa titik pelabuhan di Jakarta. Dermaga Marina Ancol mencatatkan kedatangan 338 orang, sementara Dermaga Muara Angke menerima 570 wisatawan. Di sisi lain, Dermaga Tanjung Pasir dan Dermaga Cituis masing-masing mencatatkan 221 dan 62 pengunjung.

“Jumlah pengunjung diprediksi akan terus meningkat hingga Tahun Baru 2025,” tambah Sonti.

Pengamanan dan Antisipasi Kapal

Plt. Bupati Kabupaten Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan, yang meninjau pos pengamanan Nataru, mengungkapkan bahwa pengamanan libur Natal dan Tahun Baru difokuskan pada sektor pariwisata. Meskipun tidak ada gereja di Kepulauan Seribu, banyak wisatawan dari daratan yang memilih untuk berlibur ke sana.

Churniawan juga mengimbau pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk memeriksa kelayakan kapal yang beroperasi, terutama yang mengangkut wisatawan dari Pelabuhan Muara Angke menuju Kepulauan Seribu.

“Keselamatan penumpang adalah prioritas utama. Kapasitas penumpang dan kelayakan kapal harus diperhatikan dengan seksama agar tidak ada kapal yang kelebihan muatan, yang bisa membahayakan keselamatan di tengah laut,” tegasnya.