
Pantau - Libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2025 menjadi momen krusial bagi Terminal Terpadu Pulogebang di Cakung, Jakarta Timur, untuk menunjukkan kesiapan operasionalnya. Lonjakan jumlah penumpang yang signifikan selama periode libur ini menguji sistem dan fasilitas terminal terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Hendra Kurniawan, Koordinator Satuan Pelaksana (Korsatpel) Operasional dan Kemitraan Terminal Terpadu Pulogebang, menyatakan bahwa kenaikan jumlah penumpang mulai terasa sejak Sabtu (25/1)."Kami mencatat ada peningkatan penumpang yang cukup signifikan dibandingkan dengan hari-hari biasa," ujarnya pada Senin (27/1/2025).
Baca Juga:
Tradisi Imlek di Glodok: Antara Doa, Budaya, dan Wisata Kuliner
Data Arus Penumpang
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah penumpang yang berangkat selama tiga hari terakhir (Sabtu hingga Senin pukul 17.00 WIB) mencapai 9.507 orang dengan total 1.089 bus. Sedangkan, arus kedatangan mencapai 4.236 penumpang yang diangkut oleh 965 bus. Rincian harian menunjukkan puncak arus keberangkatan terjadi pada Sabtu (25/1) dengan 5.213 penumpang menggunakan 473 bus. Sementara itu, arus kedatangan juga stabil dengan rata-rata lebih dari 1.400 penumpang per hari.
Hendra menambahkan bahwa jumlah penumpang yang berangkat saat libur panjang ini jauh melampaui rata-rata harian, yang biasanya berkisar di angka 3.000 orang.“Kami memperkirakan angka ini masih akan bertambah hingga malam nanti,” katanya.
Tujuan Favorit dan Tantangan Operasional
Destinasi favorit bagi penumpang dari Terminal Pulogebang meliputi sejumlah kota di Sumatera, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Di antaranya, Surabaya dan Malang (Jawa Timur), Solo, Semarang, Purwokerto, Jepara, dan Yogyakarta (Jawa Tengah), serta Padang, Bengkulu, dan Palembang (Sumatera).
Menghadapi lonjakan ini, pihak terminal mengoptimalkan fasilitas pelayanan, termasuk penyediaan informasi perjalanan, pengawasan keselamatan, dan pengecekan kelayakan bus. Tim operasional juga memastikan ketersediaan bus cadangan untuk mengantisipasi kebutuhan tambahan pada rute favorit.
Hendra menjelaskan, “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak operator bus untuk menambah armada jika diperlukan, khususnya ke kota-kota dengan permintaan tinggi. Selain itu, pengawasan ketat terhadap protokol keselamatan tetap kami utamakan.”
Inovasi dan Solusi Masa Depan
Lonjakan penumpang ini juga menjadi pengingat pentingnya inovasi dalam pengelolaan transportasi publik, termasuk penerapan teknologi untuk memudahkan proses pembelian tiket dan monitoring perjalanan. Dengan memperkuat sistem digitalisasi, Terminal Pulogebang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan sekaligus memberikan kenyamanan lebih bagi para pengguna.
Selain itu, edukasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan layanan transportasi publik yang aman dan terorganisir juga perlu ditingkatkan. Terminal Pulogebang, sebagai salah satu simpul utama transportasi darat di Indonesia, memiliki peluang besar untuk menjadi model pengelolaan terminal modern yang berstandar internasional.
Dengan langkah antisipasi dan komitmen yang kuat, Terminal Pulogebang diharapkan tidak hanya mampu menghadapi lonjakan penumpang saat libur panjang, tetapi juga terus berkembang untuk mendukung mobilitas masyarakat di masa depan.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah