
Pantau.com - Posko Nasional Sektor ESDM Menghadapi Hari Raya Natal Tahun 2018 dan Tahun Baru 2018 telah dibentuk. Salah satunya sebagai upaya Pengamanan Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG).
"Persiapan natal tahun baru sudah melaksanakan rapat. Kita mengkaji yang di amanahkan undang-undang bahwa ketersedian BBM termasuk jenis BBM umum," ujar Kepala Badan Penggatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) yang juga Penanggung jawab/Ketua Posko Nasional Sektor ESDM, Fansurullah Asa saat jumpa pers di Gedung BPH Migas, Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Baca juga: Anti Ribet, Pelanggan Gas PGN Bisa Bayar Tagihan Via Go-Pay
Untuk memastikan ketersediaan BBM dan LPG pihaknya melakukan beberapa upaya yakni meningkatkan stok BBM dan LPG di End TBBM & SPBBE. Pihaknya telah menyiapkan pasokan dari berbagai badan usaha.
"Karena itu selain Pertamina, AKR, ada Shell, Total, Vivo juga BP yang baru launching 28 November lalu dan juga ada Exxon yang sudah bangun beberapa lokasi mini SPBU di beberapa lokasi ada juga PLN ASDP serta mitra Kementerian PUPR dan Perhubungan," ungkapnya.
Selain itu juga meningkatkan stok BBM dan LPG di penyalur, penambahan awak dan mobil tangki serta SPBU Kantong, koordinasi dan komunikasi intensif antara Kemenhub, Korlantas POLRI, ESDM dan BPH Migas, Jasa Marga dan BPJT dan meningkatkan Setoran bagi penyalur Pemberian Kredit dengan TOP 3 hari.
"Meningkatkan stok BBM dan LPG di penyalur untuk mengantisipasi peningkatan permintaan terutama pada saat puncak proyeksi kebutuhan BBM dan LPG," katanya.
Baca juga: Tak Perlu Was-was, BBM untuk Natal dan Tahun Baru Aman
Kebutuhan BBM diprediksi meningkat 22 Desember 2018, 31 Desember 2018, 5 Januari 2019 untuk Gasoline, Gas Oil 5 Januari 2019, Avtur 22 Desember 2018 dan LPG 22 Desember 2018.
Pihaknya juga melakukan, penyiapan layanan khusus di titik belum ada fasilitas pelayanan BBM dan LPG seperti KiosK Pertamax, mobil dispeser unit. BBM kemasan dan Motor pengantar kemasan BBM.
"KiosK Pertamax 15 menjadi 34, Motorist 7 menjadi 2, Mobile dispenser 9 menjadi 16, Kantong BBM 39 menjadi 54, BBM kemasan dari 2,5 kl jadi 3,7 kl jadi ketersediaan disiapkan semua," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni