Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Wali Kota Yogyakarta Wacanakan Popok Kuda untuk Atasi Bau Pesing di Kawasan Malioboro

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Wali Kota Yogyakarta Wacanakan Popok Kuda untuk Atasi Bau Pesing di Kawasan Malioboro
Foto: Popok khusus untuk kuda andong diusulkan untuk atasi bau pesing di Malioboro saat libur Lebaran.

Pantau - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mewacanakan penggunaan popok khusus atau pampers bagi kuda penarik andong sebagai solusi mengatasi bau pesing yang dikeluhkan sejumlah wisatawan selama libur Lebaran 2025.

Hasto menyampaikan bahwa ia telah menelusuri langsung sumber bau tak sedap di kawasan Malioboro dan memastikan bahwa aroma tidak sedap tersebut bukan berasal dari manusia yang buang air kecil sembarangan.

"Tadi langsung saya cek. Ternyata itu bukan kencingnya manusia, tapi kencingnya kuda," ujar Hasto.

Pampers Kuda Jadi Solusi Sementara, Pemerintah Fokus Jaga Kenyamanan Wisatawan

Menindaklanjuti temuan tersebut, Hasto langsung menginstruksikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta dan dinas terkait untuk mengambil langkah konkret, salah satunya dengan mengkaji penggunaan pampers untuk kuda.

"Saya sudah bilang sama dinas, sama UPT Malioboro, ini 'pampers'-nya kuda harus diperbaiki. Saya mikirkan bagaimana 'pampers' kuda andong di Malioboro, ini penting ternyata," ujarnya.

Selama ini, kuda andong di Malioboro memang sudah dibekali wadah penampung kotoran.

Namun, alat tersebut belum efektif menampung air kencing yang kerap meluber ke jalan dan menimbulkan bau.

"Itu kan (hanya) wadah kotoran, bukan tadah kencing. Jadi kencingnya itu jadi satu dengan kotorannya. Terus tercecer itu, bagaimana enggak pesing," jelas Hasto.

Selain itu, Hasto juga mengusulkan agar dilakukan pendataan ulang terhadap jumlah kuda jantan dan betina yang beroperasi di kawasan tersebut.

Menurutnya, kuda betina cenderung lebih mudah dikendalikan saat buang air dibanding kuda jantan.

"Nanti perlu didata itu, berapa (kuda) betina dan jantan, mungkin salah satu solusi ya, kuda jantan susah kontrolnya," tambahnya.

Meski demikian, Pemkot Yogyakarta tidak berencana melarang operasional andong sebagai salah satu daya tarik wisata kota.

Penanganan limbah dari hewan tetap dianggap penting untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan Malioboro.

"Belum ketemu teknologinya, tapi kalau ada 'pampers' kuda ya bagus juga," kata Hasto.

Sebelumnya, sejumlah wisatawan mengeluhkan bau menyengat di beberapa titik Malioboro, khususnya di sekitar pedestrian dekat Ramai Mal hingga Hotel Mutiara.

Menanggapi hal itu, Kepala UPT Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta, Ekwanto, menjelaskan bahwa pihaknya telah rutin menyemprotkan air dan parfum di beberapa titik untuk mengurangi bau tak sedap.

Penulis :
Pantau Community