
Pantau.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengatakan hingga akhir tahun 2018 ini setidaknya satu juta pekerja telah terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan jumlah tersebut merupakan akumulasi data yang diterima oleh KSPI sejak tahun 2015 lalu.
"Kalau ada klaim 10 juta kami tidak percaya kalau 1 juta-an fakta kami temui," ujarnya saat jumpa pers di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).
Baca juga: Divestasi Freeport Dipuji, KSPI: Panggil Lagi 8.100 Buruh yang di PHK Tanpa Kejelasan
Pihaknya mencatat 4 gelombang PHK besar-besaran terjadi selama 4 tahun. Data tersebut terjadi di berbagai industri sejak garmen, tekstil, ritel, keramik, komponen elektronik, komponen otomotif dan sepatu.
"Gelombang satu 50.000an lebih, Januari hingga April 2016 gelombang 2 100 ribu lebih, gelombang 3 2016 hingga 2017 mencapai 100 ribu lebih, gelombang 4 2018 sedang dihimpun kami mencatat ada PT Dada, PT Smelting, beberapa pabrik di Bekasi, Tangerang hampir ratusan ribu, bahkan mendekati jutaan dan itu serius pabrik besar yang tutup, Toshiba enggak ada lagi Panasonic dari 3 pabrik sekarang jadi tidak ada," imbuhnya.
Baca juga: Gara-gara Data Pekerja, KSPI Sebut Pemerintah 'Kibuli' Rakyat
Gelombang keempat 2018 ini kata dia, tidak menutup kemungkinan berlanjut hingga 2019 akan berlanjut. Terutama di industri baja, semen, industri pertambangan, elektronik dan komponennya, otomotif roda dua yang turun target penjualannya.
"Dan yang terpukul adalah industri labour, intensif, seperti garmen, ritel, dan sepatu. Jadi pemerintah ini jangan main-main, ini ancaman buat kita," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni