
Pantau - Proyek kerja sama budi daya padi organik antara Provinsi Yunnan, China, dan Bali, Indonesia, yang diluncurkan pada Mei 2024 di Desa Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, berhasil meningkatkan produksi pertanian sekaligus membuka peluang baru dalam sektor pariwisata pedesaan.
Produktivitas Naik, Pendapatan Petani Meningkat
Proyek ini merupakan bagian dari peringatan 21 tahun hubungan provinsi kembar antara Yunnan dan Bali, dan didanai oleh Asosiasi Masyarakat Yunnan untuk Persahabatan dengan Negara-Negara Asing.
Ruang lingkup proyek mencakup penyediaan benih padi unggul dari China, mesin pertanian skala kecil, hewan ternak, serta pelatihan intensif bagi petani lokal.
Dengan luas area 17 hektare, program ini telah memberi manfaat bagi lebih dari 125 keluarga petani.
“Dengan benih yang lebih baik dan pengelolaan lahan yang ditingkatkan, hasil panen rata-rata meningkat sebesar 12,4 persen, dari 267 kilogram menjadi 300 kilogram lebih per mu,” ungkap pihak proyek.
Para petani kini dapat memanen dua hingga tiga kali dalam setahun, dengan pendapatan rumah tangga yang meningkat hingga 30 persen.
Kepala Desa Jatiluwih, Kawir, menyebut kerja sama ini membawa teknologi dan harapan bagi masyarakat desa.
“Program ini memberi kepercayaan diri bagi komunitas untuk mengembangkan pertanian organik dan pariwisata pedesaan,” ujarnya.
Zona Percontohan Eko-Agrowisata Bali Siap Diluncurkan
Melanjutkan keberhasilan proyek tahap awal, pada tahun 2025 Yunnan Energy Investment International Engineering Co. akan meluncurkan proyek lanjutan berupa Zona Percontohan Eko-Agrowisata Bali.
Proyek ini dirancang untuk mengintegrasikan pertanian dan pariwisata, dengan alokasi investasi sebesar 30 persen untuk pertanian dan 70 persen untuk pembangunan infrastruktur wisata.
Fasilitas wisata yang dibangun mencakup jalur pematang sawah, anjungan pengamatan, serta kedai kopi yang menyatu dengan lanskap sawah organik.
“Saat saya berkunjung pada Maret lalu, sawahnya masih hijau. Kini, sawah-sawah itu sudah dipanen. Lahan ini berubah dengan cepat. Tidak lama lagi, para pengunjung akan berjalan di antara sawah-sawah, menikmati kopi bersama warga, dan mendengar langsung kisah para petani yang kini menjadi tuan rumah wisata pedesaan,” ungkap salah satu perwakilan proyek.
China dan Indonesia memiliki sejarah panjang dalam kerja sama pertanian.
Sejak 2005, lebih dari 90 persen benih padi hibrida di Indonesia diimpor dari China, dan perusahaan serta pakar pertanian asal China telah berkontribusi dalam penguatan ketahanan pangan Indonesia melalui penyediaan benih, mesin, dan pelatihan.
“Kita tidak hanya mempertumbuhkan tanaman, tetapi juga mempertumbuhkan masa depan bersama,” kata pihak proyek menutup pernyataan.
- Penulis :
- Balian Godfrey