
Pantau - Realisasi lifting minyak bumi Indonesia pada semester I-2025 tercatat sebesar 578 ribu barel per hari (bph), atau setara 95,5 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN 2025 sebesar 605 ribu bph.
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menjelaskan bahwa angka lifting pada Juni 2025 meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni dari 576,1 ribu bph menjadi 578 ribu bph.
"Untuk lifting Juni periode tahun ini memang lebih besar (dibanding tahun lalu), sebesar 578 ribu barrel oil per day (bopd/bph). Persentasenya masih 95,5 persen dibandingkan APBN", ungkapnya.
Target Lifting Tetap 605 Ribu Barel per Hari
Djoko menyatakan optimismenya bahwa target lifting minyak 2025 sebesar 605 ribu bph akan tercapai pada akhir tahun.
"Outlook-nya diharapkan mencapai 605 ribu bph", ia mengungkapkan.
Ia juga menyampaikan bahwa produksi minyak per Juni 2025 telah mencapai 579,3 ribu bph, sedikit lebih tinggi dari angka lifting.
Menurut Djoko, terdapat perbedaan antara angka produksi dan lifting minyak karena tidak semua kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) langsung melakukan lifting setelah produksi.
Beberapa KKKS memilih untuk menyimpan terlebih dahulu minyak yang diproduksi, kemudian melakukan lifting secara bersamaan di waktu tertentu.
Meski demikian, target lifting dan produksi minyak dalam APBN 2025 tetap sama, yakni 605 ribu bph, karena seluruh minyak yang diproduksi akan di-lifting pada akhir tahun.
Produksi Gas Melebihi Target, Lifting Masih Stabil
Selain minyak, SKK Migas juga mencatat realisasi produksi gas per Juni 2025 sebesar 6.820 MMSCFD, melebihi target APBN 2025 sebesar 5.628 MMSCFD.
Sementara itu, salur gas per Juni 2025 tercatat sebesar 5.483 MMSCFD atau setara 97,4 persen dari target.
Djoko menjelaskan bahwa perbedaan angka antara produksi dan salur gas disebabkan oleh gas yang dibakar untuk flare, kandungan kotor (impurities), serta faktor teknis lainnya.
Secara total, produksi migas Indonesia pada Juni 2025 mencapai 1,797 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), atau 111,6 persen dari target APBN sebesar 1,610 juta BOEPD.
Adapun total lifting migas tercatat sebesar 1,557 juta BOEPD atau 96,7 persen dari target.
"Kami berharap di 2025, minyak dan gas itu tercapai 100 persen", ujar Djoko mengakhiri.
- Penulis :
- Shila Glorya