
Pantau - Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan bantuan senilai Rp12 miliar kepada petani di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sebagai bagian dari upaya meningkatkan produktivitas pertanian padi demi mewujudkan swasembada pangan nasional.
Bantuan Lengkap: Benih, Alsintan, dan Irigasi
Penanggung Jawab Program Swasembada Pangan Kabupaten Cirebon, Atin Yulyatin, menyampaikan bahwa bantuan tersebut telah diberikan langsung kepada petani setempat.
"Nominalnya sekitar Rp12 miliar (bantuan pertanian) yang sudah tersalurkan ke petani di Kabupaten Cirebon," ungkapnya saat ditemui di Desa Tegalkarang, Kecamatan Palimanan.
Bantuan mencakup berbagai kebutuhan penting petani, mulai dari benih unggul, subsidi pupuk, hingga alat dan mesin pertanian (alsintan).
Jenis alsintan yang diberikan meliputi traktor roda dua, traktor roda empat, combine harvester, pompa air berbagai ukuran (3 inch, 4 inch, 6 inch, dan 8 inch), hand sprayer, hingga power tracer.
"Dukungan dari Kementerian Pertanian yaitu memberikan bantuan berupa bantuan benih unggul; alsintan traktor roda 2, traktor roda 4; combine harvester; pompa baik 3 inch, 4 inch, 6 inch, dan 8 inch," ia mengungkapkan.
Selain bantuan fisik, petani juga mendapatkan pendampingan dari penyuluh pertanian mulai dari tahap penyiapan bibit, tanam, hingga panen.
"Kementerian Pertanian melalui penyuluh melakukan pendampingan ke petani, mulai dari penyiapan bibit, kemudian tanam, hingga panen," jelas Atin.
Pendampingan itu turut mencakup penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) serta distribusi pupuk subsidi.
Kabupaten Cirebon sendiri mendapat alokasi pupuk subsidi dengan rincian sebagai berikut: urea sebanyak 16.017 ton, NPK sebanyak 13.910 ton, dan pupuk organik sebanyak 78 ton.
Pompanisasi Jadi Andalan, Didorong Langsung Presiden
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa program unggulan seperti optimasi lahan rawa (Opla), pompanisasi, perluasan areal tanam, dan mekanisasi menjadi kunci peningkatan produktivitas pertanian, khususnya padi.
"Program-program ini terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas lahan dan efisiensi usaha tani, sehingga berdampak langsung pada peningkatan hasil panen dan ketersediaan beras nasional," ujar Mentan.
Program pompanisasi disebut sebagai salah satu langkah strategis untuk mengatasi keterbatasan irigasi, terutama di lahan tadah hujan dan daerah kering.
Melalui pompanisasi, lahan bisa diairi lebih efektif, indeks pertanaman meningkat, dan masa tanam dapat diperluas sepanjang tahun.
Dengan sistem ini, Kementan berharap Indonesia bisa segera mencapai ketahanan pangan nasional dan menghentikan ketergantungan impor.
Mentan Amran menyampaikan keyakinannya terhadap keberhasilan swasembada pangan, berkat dukungan Presiden Prabowo Subianto.
"Kami optimis, dengan dukungan penuh Bapak Presiden Prabowo, berbagai pihak terkait dan kebijakan yang tepat, Indonesia mampu mencapai swasembada pangan secepatnya dan menghentikan impor beras selamanya di masa mendatang," tegasnya.
- Penulis :
- Shila Glorya