
Pantau - Provinsi Maluku resmi melepas ekspor perdana sebanyak 45 ton komoditas perhutanan sosial berupa kopal damar dan pala ke China dan India.
Ekspor Perdana Perhutanan Sosial
Ekspor tersebut dilepas langsung oleh Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa di Ambon.
Ia menegaskan bahwa langkah ini menjadi strategi untuk memperkuat kontribusi Maluku dalam perdagangan global.
" Kami bangga karena komoditas hasil hutan bukan kayu dari kelompok tani dan masyarakat hukum adat di Maluku kini bisa menembus pasar internasional. Ini bukti bahwa masyarakat dapat mandiri sekaligus berkontribusi pada ekonomi nasional," ungkap Hendrik Lewerissa.
Ekspor ke India berupa kopal damar mencapai 30 ton dengan nilai Rp570 juta.
Rincian Komoditas Ekspor
Kopal damar tersebut berasal dari berbagai kelompok masyarakat, antara lain Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Rambatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sebanyak 9 ton, Kelompok Tani Hutan Tawena Siwa, SBB sebanyak 6 ton, LPHD Morella, Maluku Tengah sebanyak 6 ton, serta Kelompok Tani Hutan Sorebang, SBB sebanyak 9 ton.
Selain itu, ekspor juga mencakup rempah-rempah berupa pala yang ditujukan ke pasar China.
Pemerintah menilai keberhasilan ekspor perdana ini menjadi bukti nyata bahwa hasil perhutanan sosial di Maluku mampu menembus pasar internasional sekaligus bernilai ekonomi tinggi.
- Penulis :
- Shila Glorya