Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ipemi Dorong Hotel dan Mal di Jakarta Wajib Sediakan Ruang Kolaborasi untuk UMKM Lokal

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Ipemi Dorong Hotel dan Mal di Jakarta Wajib Sediakan Ruang Kolaborasi untuk UMKM Lokal
Foto: (Sumber: Ketua Umum Ipemi Ingrid Kansil (lima kiri) bersama Sekretaris Jenderal Ipemi Nurwahidah Saleh dan sejumlah jajaran pengurus Ipemi pusat bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (lima kanan) di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2025). ANTARA/HO-Ipemi..)

Pantau - Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar menerbitkan kebijakan yang mewajibkan hotel dan pusat perbelanjaan (mal) menyediakan ruang kolaborasi khusus bagi pelaku UMKM lokal, khususnya yang menjajakan kuliner khas Betawi.

UMKM Harus Diberi Akses Strategis, Bukan Hanya Formalitas

Ketua Umum Ipemi, Ingrid Kansil, menyampaikan usulan ini langsung kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam audiensi resmi yang digelar di Balai Kota, Jakarta Pusat.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Ipemi, Nurwahidah Saleh, beserta jajaran pengurus pusat.

"Khusus hotel-hotel yang diharapkan menyediakan corner khusus kuliner khas Betawi dengan memberdayakan UMKM DKI, seperti ketoprak, bir pletok, nasi uduk, dan lainnya. Begitu juga mall yang diharapkan bisa memfasilitasi ruang UMKM secara maksimal," ujar Ingrid.

Menurutnya, kolaborasi antara hotel, mal, dan UMKM bukan hanya pelengkap program CSR semata, melainkan bentuk konkret dalam mendukung ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Hotel berbintang dinilai memiliki akses pasar luas yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana penting bagi pengembangan usaha kecil.

"Kemitraan seperti ini juga membantu UMKM beradaptasi dengan standar industri yang dapat memperkuat daya saing dan potensi ekspor mereka," lanjut Ingrid.

Tempat Strategis dan Harga Sewa Masih Jadi Kendala

Dalam audiensi tersebut, Ipemi mengapresiasi beberapa hotel dan mal yang sudah mulai menjalin kerja sama dengan UMKM.

Namun, Ingrid menilai pelaksanaan kolaborasi tersebut masih belum maksimal.

Salah satu masalah utama yang dihadapi pelaku usaha adalah harga sewa yang terlalu tinggi dan lokasi usaha yang tidak strategis.

"Tempat yang diberikan kurang strategis. Seperti di lantai paling bawah, dekat parkiran, dan lainnya. Tempat itu justru jarang dilalui orang-orang," keluhnya.

Ipemi berharap agar Pemprov DKI Jakarta dapat mengambil langkah konkret dalam memperluas akses UMKM terhadap pasar potensial, khususnya melalui fasilitas publik seperti hotel dan pusat perbelanjaan.

Menanggapi hal ini, Gubernur Pramono Anung menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk terus memperluas ruang-ruang UMKM di wilayah DKI.

Pertemuan ini juga menjadi ajang penjajakan kerja sama lanjutan antara Ipemi dan Pemprov DKI dalam rangka memperkuat pemberdayaan UMKM lokal secara berkelanjutan.

Penulis :
Aditya Yohan