
Pantau.com - Kementerian Keuangan mencatat mencatat defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Februari 2019 sebesar Rp54,61 triliun atau 0,34 persen terhadap PDB.
Laporan APBN Kita Kementerian Keuangan mencatat angka tersebut lebih tinggi dari tahun lalu di periode yang sama sebesar Rp48,31 triliun atau 0,33 persen PDB.
"Maka realisasi defisit APBN tahun 2019 sampai 28 februari 2019 mencapai Rp54,61 triliun atau 0,34 persen terhadap PDB dengan nilai defisit keseimbangan primer Rp20,56 triliun," seperti dikutip dari laporan APBN Kita Edisi Maret 2019 Selasa (19/3/2019).
Baca juga: Utang Pemerintah Pusat hingga Februari 2019 Capai Rp4.566 Triliun
Laporan tersebut mencatat, jumlah tersebut dihitung dari akumulasi pendapatan sebesar Rp217,21 triliun sedangkan belanja negara sebesar Rp271,83 triliun.
Untuk diketahui jumlah pendapatan bulan Februari mencapai 9,92 persen atau tumbuh sebesar 9,97 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Meningkat 7,2 Persen, Jadi Rp5.404 Triliun
Realisasi pendapatan berasal dari penerimaan pajak Rp160,84 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp39,91 triliun.
Sementara realisasi belanja negara hingga akhir Februari 2019 sebesar Rp271,83 triliun, meningkat 9,15 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Realisasi belanja meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp145,68 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp126,14 triliun.
- Penulis :
- Nani Suherni