Tampilan mobile
FLOII Event 2025
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

Mie Galunggung Hot Plate Mang Abe: Kuliner Unik di Jakarta Selatan yang Viral dan Diminati Selebriti

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Mie Galunggung Hot Plate Mang Abe: Kuliner Unik di Jakarta Selatan yang Viral dan Diminati Selebriti
Foto: Mie Galunggug di Warkop Mamank AB Galunggung (Dok. Pantau.com)

Pantau - Halo sobat pantau! Kali ini kita akan membahas salah satu warung kopi yang terkenal dengan mie-nya yang khas dan beda dari warkop lainnya. Warkop yang satu ini menyediakan mie instan, bubur kacang ijo, bubur ayam dan camilan yang lainnya. 

Warung ini berada di kawasan Jl. Bangka Raya, Jakarta Selatan dan sempat viral dan didatangi beberapa YouTuber hingga selebriti. Warkop ini menyediakan mie instan dengan resep unik yang diracik oleh Mang Abe, dengan konsep makan mie nyemek disajikan di wadah hot plate.

Tim pantau.com berkesempatan untuk mewawancarai Pak Iwan selaku pengelola warkop mie galunggung ini.

Pak Iwan membeberkan bahwa ia terinspirasi dibidang kuliner karena sudah mendarah daging yang ia kembangkan dan mempunyai inspirasi pada kuliner menjadi jati dirinya.

"Satu yah inspirasi saya itu dibidang kuliner karena sudah mendarah daging, dari semula pendahulu gitu kan saya harus begimana gitu kan dari istilah kata kita belajar sampe saya punya sesuatu dan akhirnya saya punya niat untuk mengembangkan gitu kan. Dari hal yang tidak ditemukan akhirnya ditemukan gitu kan, karena itu lah bagian dari inspirasi di bidang kuliner ini gitu, karena itu udah merasa bahwa kuliner bagian dari jati diri saya gitu untuk kedepan secara ekonomi dan secara kehidupan gitu kan ternyata orang kampung cuma bisa satu pilihan gitu jadi saya pilih kuliner."

Baca juga: Tuai Omset Puluhan Juta! Ini Penjelasan Warkop AB Galunggung Raup Banyak Keuntungan

Beliau menjelaskan bawa owner dari warkop ini ada dua yaitu mang Abe dan mang Ade, berawal dari sekitaran 2014 hingga 2016 pertama kali berdiri di Bandung dengan nama yang berbeda dan dikembangkan namanya menjadi mie galunggung karena tingkat panasnya yang menggambarkan kawah magma. 

Sejak adanya corona dua saudara itu bingung mengembangkannya akhirnya menarik Pak Iwan agar bekerja bersama mang Ade dan mang Abe untuk membuka warkop mie galunggung di Jakarta dan mengembangkan modifikasinya terhadap warkop tersebut agar mempunyai daya tarik karena di jaman sekarang selalu memakai handphone.

Wawancara tim pantau.com dengan Pak Iwan (Dok. Pantau.com)

"Warkop galunggung tuh didirikan dua saudara satu mamang Abe satu mamang Ade, awalnya mie galunggung itu udah ada sekitar 2014 sampai 2016 itu di Bandung dengan nama yang lain gitu kan terus mang Ade punya inspirasi untuk naikin lagi dengan ganti nama. Akhirnya tercetus lah mie galunggung karena tingkat panas itu menggambarkan kita dari kawah magma itu. Nah diambil lah sebuah nama untuk kuliner ini yang nama nya mie galunggung. Nah, setelah itu dia kembangi karena belum apa-apa akhirnya dari covid itu mulai ada pencerahan gitu karena kanan kiri belum ada orang yang buka, akhirnya dia beraniin buka dan mengenalkan itu. Nah terus sebagian doang yang tau gitu kan, akhirnya bang Ade itu gimana buat ngembangin kedepan, akhirnya dia inget ke saya, saya dari Kebon Jeruk karena posisi lagi ini ditarik lagi ke selatan gitu kan dari Jakarta Barat ke Jakarta Selatan karena saya lama juga di Jakarta Selatan, akhirnya saya kembangi itu dengan modifikasi lah yang awalnya begini-gini kita modifikasi dengan sebagus mungkin gitu kan mie galunggung ini untuk daya tarik, karena disitu kita ambil gaya hidup sekarang gitu kan ke gadget, media-media yang di bangun."

Pak Iwan juga menjelaskan kesuksesannya dalam menjalankan usaha tersebut, dengan dibantu oleh media Tiktok yang dipost oleh salah satu content creator tiktok hingga didatangi oleh Youtuber lainnya.

Baca juga: Kisah Sukses Pecel Lele Palupi: UMKM Kuliner di Kawasan Kemang dengan Cita Rasa Spesial

"Akhirnya saya dapat lah kan seorang pasangan gitu kan punya nama kuliner bareng pacar dari situ dia apload karena cerita dari seorang ibunya gitu kan, ‘ini dimana?’ ‘di sebelah kok’ ‘ohh saya ga tau’ gitukan ‘kok disitu ada menu aneh’ ‘yaudah kalo ga percaya kesono aja murah kok’ yaudah dia kesini, dia kasih inspirasi juga karena dia seorang tiktoker akhirnya dia minta izin dulu ‘pak maaf boleh ga saya apload buat di tiktok?’ silahkan dengan senang hati, akhirnya dia upload itu dia sebarin alhamdullilah dalam waktu 6 jam apa setengah hari itu follower nya dia meningkat sampe tembus dalam 6 jam itu sekitar 500an subscribe like akhirnya semakin ke sini semakin meningkat sampe ke angka 3 ribuan dalam setengah hari, di situ youtuber-youtuber kelas atas mulai melihat, wahh ini baru nih inspirasinya, akhirnya dateng lahdan akhirnya dateng lagi youtuber yang lebih tinggi lagi ratingnya ya Farida Nurhan dia kesini alhamdullilah disitu lah mulai berkembang sampe istilah kata kita menyediakan karyawan dari 2 ke 4 sampe meningkat sekarang alhamdullilah ke 8 gitu kan bersyukurlah kita dapet bagian itu."

Warkop AB Galunggung (Dok. Pantau.com)

Seperti yang sudah dikenal oleh banyak masyarakat, salah satu menu populer di Warkop Mamank AB Galunggung adalah Mie Galunggung. Pak Iwan dengan senang hati membagikan alasan mengapa mereka menggunakan nama Galunggung, yaitu karena pemilik resmi Warkop, Bang Ade, mendapatkan inspirasi dari salah gunung yang berlokasi di Tasik, Gunung Galunggung.

"Yaa inspirasi dari bang Ade itu kan, awal itu kan merapi ya kan karena market jualan itu ga boleh menyamai gitu kan ya akhirnya dia bikin nama sendiri dengan sebutan Galunggung karena dia merasa bahwa dia pernah di Tasik dan ingat gunung itu cuma Galunggung dan akhirnya dibikin lah nama itu mie galunggung gitukan. Kalo buat pribadi sih, khususnya itu buat nama saya itu meletup gitukan mungkin lebih ke imajinasi nyata gitukan kerena kalo kita ambil nama mie galunggung itu kalo buat saya pribadi itu sakral gitukan, karena mencintai budaya ya dan ga harus juga namainnya mie, tapikan perbedaan ya mensikapi manusia karena dia memilih ini yaudah silahkan. Alhamdullilah berkembang nama ini, inspirasi dari sebuah kawah yang meletup akhirnya tercetus lah nama mie galunggung gitu,” jelas Pak Iwan.

Baca juga: Menyantap Kuliner Laut di Kampung Ujung Labuan Bajo

Menurut Pak Iwan, bahan merupakan salah satu elemen terpenting, ia juga menyampaikan bagaimana kita membutuhkan ‘imajinasi’ untuk satu rasa. Tak hanya itu, Pak Iwan juga berpendapat bahwa para pesaing usaha cukup dijadikan sebuah semangat untuk menjalankan usaha agar bisa menjadi lebih baik.

Warkop AB Galunggung (Dok. Pantau.com)

"Bahan itu sangat penting ya. Karena satu rasa itu kita harus berimajinasi ya dengan rasa itu seperti rempah itu kan ada masing-masing kayak semacam contohnya kita bikin sambel itu kan dari cabe dan cabe itu kan identiknya dia penyumbang vitamin c tertinggi yakan bukan jeruk gitu. Kenapa di situ ada jeruk, nah kita balik lagi jeruk itu simbol buat vitamin c tapi bukan berati jeruk itu total vitamin c, dan total vitamin c itu ada di cabe. Cabe itu di padukan dengan daun jeruk, jadi daun jeruk ada cirinya sehingga kita bereksperimen bahwa bagus nih kalo cabe doang kita bisa bikin sakit tapi kalo ada jodohnya mungkin bisa bikin sehat gitukan walau secara sikisnya merusak organ gitu kan. Jadi tergantung kita mengonsumsinya kalo kebanyakan mungkin ga boleh juga, tapi intinya dari segi kepentingan itu untuk kemanusiaan kita wajib juga memberikan pemahaman dari bumbu ke segala bumbu. Dari motifikasi itu dari awalnya bumbu ini terus meningkat sampe kita prosesnya dari nilai usaha ini kan selalu ada yang mengikuti. Bagi kita sih, yang mau menyaingi tuh sebuah spirit untuk kedepan untuk memberikan kita tuh harus lebih baik lagi jadi kunci startnya tuh dari kita gitu, tapi kita juga jangan sampe masuk ketinggalan untuk ke finish gitukan jadi daya saing itu bukan sebuah ancaman, tapi bagi kita daya saing itu sebuah inspirasi kita untuk maju kedepan untuk membuat perubahan, apa sih yang kurang gitu, kita harus benar-benar punya imajinasi untuk merasakan, jadi itu benar-benar sangat penting gitu kan.”

Dalam sehari, sudah tak terhitung ada berapa porsi Galunggung yang terjual. Namun menurut Pak Iwan, kira-kira sekitar 17 hingga 13 dus yang artinya lebih dari 400 porsi pernah terjual dan laku keras. Dan dalam satu dus mie, terdapat 40 bungkus mie di dalamnya. 

Baca juga: 6 Rekomendasi Kuliner yang Bisa Kalian Nikmati di Blok M

"Alhamdullilah kalo buat porsi saya mungkin terlalu banyak untuk di hitung ya, tapi kalo dari segi perdus gitu ya alhamdullilah pernah tembus ke 17, 13 gitukan total 10 dus maksimal kita sehari 10 dus gitu tapi 10 dus itu berapa porsi dari 1 dus itu ada 40 bungkus berari 400 bungkus ya. Sekitar 250 sampai 400 porsi gitukan untuk ke sini-sininya gitu, alhamdullilah dari porsi itu saya bisa mengimajinasikan hasil ini ke yang lain dan memberikan contoh ke pada yang lain gak mau juga gitukan kita bikin semacam hak paten atau apa karena itu bagi kita berat dan tidak bisa membantu kalo hak paten itu, setidaknya itu wajib tapi pendirian kita lebih baik jadi pelopor dari pada jadi pelakor gitu ya, kita lebih enak untuk mengajarkan dari pada kurang enak menegur gitu ya,” beber Pak Iwan diselingi dengan candaan.

Bagi kalian yang ingin mencoba kuliner unik dengan cita rasa gurih dan tekstur nyemek yang menggugah selera, Warkop Mamank AB wajib dicoba! Apalagi, banyak selebritis yang sudah mampir ke sini. Selamat mencoba!

Laporan: Keyzia Ilunia Anatatya, Annisa Rahmawati, Gita Andini

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani