Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

Lebih Strategis, Inilah 8 Alasan Ankara Dipilih Sebagai Ibu Kota Turki

Oleh Pranayla Mauli Fathiha
SHARE   :

Lebih Strategis, Inilah 8 Alasan Ankara Dipilih Sebagai Ibu Kota Turki
Foto: Ankara (turkeytravelplanner.com)

Pantau - Ankara, sebuah kota kecil yang terletak di tengah-tengah Turki, ditetapkan sebagai ibu kota negara pada 13 Oktober 1923, menggantikan Istanbul yang telah lama menjadi pusat pemerintahan. Keputusan ini diambil oleh Mustafa Kemal Atatürk, pendiri Republik Turki, dan memiliki alasan yang mendalam serta beragam.

Mustafa Kemal Atatürk (britannica.com)

Sebelum menjadi ibu kota, Ankara dikenal sebagai Angora dan merupakan kota kecil yang tidak terlalu terkenal. Namun, situasi politik dan sosial setelah Perang Dunia I memaksa Turki untuk mencari solusi baru. Istanbul, meskipun kaya akan sejarah dan budaya, mengalami banyak masalah setelah runtuhnya Kekaisaran Ottoman. Kota ini menjadi target okupasi oleh pasukan Entente, yang membuatnya kurang ideal sebagai pusat pemerintahan.

Baca juga: 10 Kota dengan Transportasi Umum Terbaik, Bebas Macet!

Atatürk menyadari bahwa untuk membangun negara baru yang kuat dan modern, diperlukan lokasi yang lebih strategis dan aman. Oleh karena itu, pemindahan ibu kota ke Ankara dipandang sebagai langkah yang tepat. Berikut 5 alasan utama ibu kota Turki pindah ke Ankara:

1. Posisis Geografis yang Strategis

Salah satu alasan utama pemilihan Ankara sebagai ibu kota adalah posisi geografisnya yang strategis. Terletak di wilayah Anatolia bagian tengah, Ankara memberikan keuntungan dari segi pertahanan dan aksesibilitas. Kota ini lebih terlindungi dari ancaman luar dibandingkan dengan Istanbul yang berada di perbatasan Eropa dan Asia.

Dengan lokasi yang lebih sentral, Ankara juga memudahkan akses dari berbagai penjuru Turki. Ini sangat penting untuk pengembangan infrastruktur dan administrasi negara yang efisien.

2. Sejarah dan Budaya

Ankara bukanlah kota yang baru berkembang. Kota ini memiliki sejarah panjang sejak zaman peradaban Hittite, Romawi, hingga Bizantium. Pada masa Kesultanan Utsmaniyah, Ankara terkenal sebagai pusat perdagangan tekstil dan pertanian. Dengan latar belakang sejarah yang kuat, Ankara dianggap layak menjadi ibu kota baru Turki.

3. Keamanan dan Pertahanan

Pada masa Kesultanan Utsmaniyah, Istanbul sering menjadi target serangan dari negara-negara Eropa dan musuh lainnya. Ketika Perang Dunia I berakhir dan Kekaisaran Utsmaniyah runtuh, pasukan Sekutu menduduki Istanbul. Mustafa Kemal Atatürk, pemimpin gerakan kemerdekaan Turki, kemudian menjadikan Ankara sebagai pusat pemerintahan sementara untuk menghindari pengaruh kekuatan asing. Setelah kemenangan dalam Perang Kemerdekaan Turki, Ankara akhirnya resmi ditetapkan sebagai ibu kota pada 13 Oktober 1923.

4. Simbol Perubahan dan Moderenisasi

Pemindahan ibu kota dari Istanbul ke Ankara juga mencerminkan keinginan Atatürk untuk menciptakan identitas baru bagi Republik Turki. Istanbul selama berabad-abad menjadi simbol kekuasaan Kekaisaran Ottoman, sedangkan Ankara dipilih untuk mewakili era baru yang lebih sekuler dan modern.

Atatürk ingin menjadikan Ankara sebagai simbol kebangkitan nasionalisme Turki dan menghapus pengaruh lama dari masa lalu Ottoman. Dengan memilih Ankara, ia menegaskan bahwa Turki adalah negara modern yang tidak terikat pada tradisi lama.

5. Peran dalam Perang Kemerdekaan

Ankara memiliki peran penting dalam Perang Kemerdekaan Turki (1919-1923). Selama perang tersebut, kota ini menjadi markas bagi gerakan nasionalis yang dipimpin oleh Atatürk. Pemindahan ibu kota ke Ankara juga memberikan penghormatan kepada kota ini sebagai pusat perjuangan melawan penjajahan asing.

Dengan menjadikan Ankara sebagai ibu kota, Atatürk memperkuat posisi kota ini dalam sejarah perjuangan rakyat Turki untuk meraih kemerdekaan.

6. Pembangunan Ekonomi di Wilayah Tengah

Salah satu alasan lain untuk memindahkan ibu kota ke Ankara adalah untuk mendorong pembangunan ekonomi di wilayah tengah Turki. Sebelumnya, banyak sumber daya dan perhatian terkonsentrasi di Istanbul. Dengan menjadikan Ankara sebagai pusat pemerintahan, pemerintah berharap dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah lain yang kurang berkembang.

Setelah menjadi ibu kota, Ankara mengalami perkembangan pesat dalam infrastruktur, pendidikan, dan fasilitas kesehatan. Hal ini membantu menciptakan keseimbangan pembangunan di seluruh negara.

7. Mengurangi Sentralisasi di Istanbul

Istanbul pada saat itu dikenal dengan kepadatan penduduk dan pengaruh budaya yang kuat dari masa lalu Ottoman. Dengan memindahkan ibu kota ke Ankara, Atatürk ingin menghindari pengaruh negatif tersebut dan menciptakan lingkungan baru yang lebih netral untuk pemerintahan.

Keputusan ini juga mencerminkan upaya untuk membangun sebuah pemerintahan yang bersih dari korupsi dan dekadensi moral yang mungkin masih ada di Istanbul.

8. Masa depan Turki

Pemindahan ibu kota ke Ankara memiliki dampak jangka panjang bagi perkembangan Turki modern. Sejak saat itu, Ankara telah berkembang menjadi pusat politik, ekonomi, dan budaya negara. Banyak institusi pemerintah dibangun di sini, termasuk gedung parlemen dan kedutaan besar negara-negara lain.

Kota ini juga menjadi simbol modernisasi Turki dengan berbagai proyek infrastruktur dan arsitektur modern yang terus berkembang hingga saat ini.

Pemilihan Ankara sebagai ibu kota Turki adalah keputusan strategis yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sejarah, geografis, sosial, dan politik. Dengan memindahkan ibu kota ke lokasi yang lebih aman dan sentral, Atatürk tidak hanya menciptakan identitas baru bagi Republik Turki tetapi juga membuka jalan bagi pembangunan ekonomi yang lebih merata di seluruh negeri.

Kisah pemindahan ibu kota ini mengingatkan kita akan pentingnya visi kepemimpinan dalam menghadapi tantangan zaman serta perlunya pembaruan dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi suatu bangsa. Hingga saat ini, Ankara tetap menjadi simbol perjuangan rakyat Turki menuju kemerdekaan dan modernisasi!

Penulis :
Pranayla Mauli Fathiha
Editor :
Pranayla Mauli Fathiha