
Pantau - Hamas pada Minggu (22/12/2024) mengecam serangan militer Israel yang terus berlangsung terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara, menyebutnya sebagai "kejahatan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Mengutip Anadolu, Senin (23/12/2024), Hamas melaporkan, kawasan tersebut dibombardir tanpa henti, dengan serangan langsung terhadap RS Kamal Adwan melalui serangan udara.
"Pasukan pendudukan terus membombardir dan menghancurkan Gaza Utara secara sistematis, terutama di Kamp Pengungsi Jabalia, Beit Lahia, serta kawasan perumahan, tempat perlindungan, sekolah, dan RS Kamal Adwan," ujar pernyataan Hamas.
Hamas juga mengungkap ancaman untuk mengevakuasi pasien, korban luka, dan pengungsi dari rumah sakit, menyebutnya sebagai "kejahatan pembersihan etnis dan pengusiran paksa di bawah diamnya dunia internasional."
Direktur RS Kamal Adwan Angkat Suara
Direktur RS Kamal Adwan, Husam Abu Safiyya, mengonfirmasi serangan telah berlangsung sejak Sabtu (21/12/2024). Ia melaporkan unit bersalin dan neonatal RS Kamal Adwan menjadi sasaran serangan.
Baca juga:
- Human Rights Watch: Kebijakan Israel di Gaza Sama dengan Genosida
- Minim Pasokan Pangan, Pasien Luka di RS Indonesia Gaza Berisiko Meninggal Dunia
"Rumah sakit sengaja dijadikan target. Dunia mendengar jeritan kami, tetapi panggilan kami tidak direspons," tuturnya.
Sebagai rumah sakit terbesar di Gaza Utara, RS Kamal Adwan melayani lebih dari 400.000 orang sebelum serangan.
Terletak di Beit Lahia, fasilitas itu telah menghadapi puluhan serangan misil dan senjata sejak awal Oktober, di bawah blokade militer.
Tim kecil yang terdiri dari dua dokter dan beberapa perawat masih memberikan perawatan kritis dalam kondisi memprihatinkan.
Menurut laporan, sejak 7 Oktober 2023, kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 45.259 warga Palestina, termasuk 17.492 anak-anak dan 11.979 wanita, serta melukai 107.627 lainnya.
Ribuan korban lainnya diyakini masih tertimbun di bawah reruntuhan. Target serangan terhadap infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan sekolah, memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Ahmad Munjin