
Pantau - Tim Badan Pertahanan Sipil Gaza berhasil menemukan 66 jenazah warga Palestina dari puing-puing rumah yang hancur di Jalur Gaza. Pernyataan ini diumumkan pada Selasa (21/1/2025).
Baca juga: Baru Sehari Dilantik, Begini Kata Trump soal Gencatan Senjata Gaza
Badan Pertahanan Sipil Gaza menyebutkan, 58 jasad ditemukan di Gaza Selatan pada Senin (20/1/2025), sementara delapan lainnya diangkut dari reruntuhan di Gaza Utara.
Mereka menambahkan, proses pencarian korban terus dilakukan dengan bantuan relawan, meski terkendala minimnya peralatan memadai untuk mengangkat puing-puing bangunan.
Kesepakatan gencatan senjata di Gaza mulai berlaku pada Minggu (20/1/2025), menghentikan perang Israel yang disebut sebagai genosida. Konflik itu telah merenggut hampir 47.000 nyawa warga Palestina—mayoritas wanita dan anak-anak—dan melukai lebih dari 110.700 orang sejak 7 Oktober 2023.
Baca juga: Kata Guru Besar UPH soal Relokasi 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia
Perjanjian gencatan senjata Gaza dalam tiga tahap ini mencakup pertukaran tahanan, penetapan ketenangan yang berkelanjutan, serta upaya menuju gencatan senjata permanen, termasuk penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Serangan Israel di Gaza juga menimbulkan lebih dari 11.000 orang hilang, kerusakan besar-besaran, serta krisis kemanusiaan yang disebut sebagai salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya (Menhan), Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kekejian terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakan militernya di Gaza.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino