
Pantau - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu hadir di sidang kasus korupsi di pengadilan Tel Aviv untuk kesebelas kalinya, Rabu (19/2/2025).
Baca juga:
Jalani Sidang ke-10, Hakim Tolak Bicara Langsung dengan Netanyahu
Menurut surat kabar Yedioth Ahronoth, Netanyahu tampil percaya diri di Pengadilan Distrik Tel Aviv. Ini menandai penampilan kesebelas dalam persidangan korupsinya yang dilanjutkan pada 10 Desember 2024.
Sidang kesebelasnya ini berfokus pada tuduhan korupsi terhadap pemimpin Israel dalam kasus yang dikenal sebagai Kasus 1.000. Kasus ini merupakan satu dari tiga dakwaan korupsi yang diajukan terhadapnya.
Netanyahu menghadapi tiga kasus korupsi terpisah yang didaftarkan pada 2019: Kasus 1.000, Kasus 2.000, dan Kasus 4.000. Dakwaan mencakup tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Namun, dia membantah semua tuduhan tersebut dan menyebutnya "palsu".
"Ini adalah upaya sistematis untuk menjatuhkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis," ujar Netanyahu dalam pernyataan singkat kepada media sebelum memasuki ruang sidang.
Persidangan Netanyahu, yang dimulai pada 24 Mei 2020, menjadikannya pemimpin Israel pertama yang berstatus sebagai terdakwa kriminal dalam sejarah negara tersebut.
Baca juga:
Netanyahu Akhirnya Bersaksi di Sidang Kasus Korupsinya
Menurut hukum Israel, dia tidak diwajibkan mengundurkan diri kecuali dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Agung, proses yang bisa memakan waktu beberapa bulan.
Selain kasus korupsi, Netanyahu juga menghadapi tuduhan kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant pada November 2024 atas kekejaman di Gaza.
Konflik Gaza telah menewaskan hampir 48.300 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023. Situasi ini semakin memperumit posisi politik Netanyahu di tengah proses hukum yang sedang berlangsung.
"Persidangan ini terjadi di tengah krisis kepemimpinan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Netanyahu harus berjuang di dua medan pertempuran - pengadilan domestik dan arena internasional," tutur analis politik Daniel Cohen kepada media lokal.
Sidang kesebelas ini dijadwalkan berlangsung hingga Rabu (19/2/2025) sore dengan beberapa saksi yang diperkirakan akan memberikan kesaksian terkait tuduhan dalam Kasus 1.000. ANADOLU
- Penulis :
- Khalied Malvino