
Pantau.com - Amfibi yang baru ditemukan ini akan secara resmi bernama Dermophis Donaldtrumpi. Pemberian nama itu merupakan langkah mereka yang mengingatkan tentang sikap Trump pada perubahan iklim.
Sesilia amfibi, yang tampak seperti cacing tanah dengan panjang 10cm, dikatakan buta dan menampilkan sifat menarik dengan menggali tanah menggunakan kepalanya.
Tepat setelah spesies ditemukan, hak penamaan itu dilelang untuk mengumpulkan uang untuk Rainforest Trust. EnviroBuild, perusahaan bangunan berkelanjutan membayar USD $25.000 pada lelang tersebut, seperti dilansir Sputnik, Rabu (19/12/2018).
"Itu adalah nama yang sempurna. Caecilian diambil dari caecus Latin, yang berarti buta, menyusul dengan sikap Trump yang secara konsisten menolak tindakan untuk perubahan iklim," kata Aidan Bell dari EnviroBuild.
Baca juga: Penemuan Berlian Ini Terbesar di Amerika Utara, Seukuran Telur Ayam!
Trump skeptis terhadap perubahan iklim didorong oleh tindakan manusia. Topik tersebut masih sering diperdebatkan. Kritikus mengatakan bahwa iklim di Bumi mengalami osilasi jangka panjang, dibandingkan dengan proses alami, aktivitas manusia menjadi dampak yang besar dalam perubahan iklim.
Di sisi lain, PBB menyatakan bahwa perubahan iklim sebagai masalah yang didorong oleh manusia dan telah berusaha untuk memberlakukan inisiatif lingkungan skala global guna memerangi hal tersebut.
Baca juga: Bersalah Lakukan Perburuan Kepala Rusa Ilegal, Pria Ini Dihukum Nonton Film Disney Bembi
Pada November, pemerintah AS mengeluarkan penilaian terhadap iklim nasional yang ditemukan bahwa perubahan iklim akan menjadi lebih buruk, kecuali pemerintah dan sektor bisnis mengurangi emisi karbon, sebuah proses yang menghambat perkembangan ekonomi secara substansial. Menanggapi laporan tersebut, Trumpp mengatakan bahwa ia tidak mempercayai itu.
Dermophis Donaltrumpi bukan spesies pertama yang diberi nama setelah Presiden Trump terpilih. Sebelumnya, gaya rambutnya telah menjadi nama ulat bulu beracun dan ngengat. 13 hewan dan satu spesies jamur juga telah dinamai Trump oleh penemunya.
- Penulis :
- Noor Pratiwi








