Pantau - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa pasukan Israel akan memasuki Jalur Gaza dengan kekuatan penuh dalam beberapa hari ke depan. Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan tentara Israel yang terluka, bertempat di kantor perdana menteri pada Senin, 12 Mei 2025.
Menurut pernyataan resmi, tujuan utama dari eskalasi militer ini adalah untuk menghancurkan Hamas secara total.
Netanyahu menegaskan bahwa tidak akan ada gencatan senjata permanen. Gencatan hanya mungkin dilakukan bersifat sementara dan tak akan mengganggu misi militer utama Israel.
Israel Upayakan Eksodus Warga Gaza, Tolak Kesepakatan Sandera Tambahan
Pemerintah Israel juga disebut sedang menjajaki kerja sama dengan negara ketiga untuk menerima pengungsi Palestina dari Gaza. Netanyahu mengklaim lebih dari 50 persen penduduk Gaza akan pergi jika diberi pilihan, dan kini telah dibentuk administrasi khusus untuk memfasilitasi eksodus tersebut.
Meski Hamas telah membebaskan satu sandera berkewarganegaraan ganda AS-Israel, Edan Alexander, Netanyahu menolak adanya kesepakatan lanjutan terkait pembebasan sandera atau penghentian operasi.
Hamas menyebut pembebasan Edan sebagai isyarat niat baik kepada Presiden AS Donald Trump, yang sedang melakukan kunjungan ke Timur Tengah.
Namun, Israel hanya sempat menghentikan operasi secara sementara sebelum kembali menggempur sejumlah target, termasuk rumah sakit di Gaza.
Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak berkomitmen pada bentuk gencatan senjata apa pun, menandai babak baru dalam eskalasi konflik Israel-Hamas yang terus meningkat.
- Penulis :
- Gian Barani
- Editor :
- Tria Dianti
