
Pantau - Dana Anak-anak PBB (UNICEF) menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera bertindak demi mencegah kematian massal anak-anak di Jalur Gaza, yang kini menghadapi krisis kemanusiaan terburuk sejak konflik pecah pada 7 Oktober 2023.
Wakil Direktur Eksekutif UNICEF, Ted Chaiban, menyampaikan bahwa penderitaan anak-anak di Gaza telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Hari ini, saya ingin tetap fokus pada Gaza, karena di Gaza merupakan lokasi di mana terjadinya penderitaan paling parah dan anak-anak meninggal pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya", ujarnya pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Krisis Gizi dan Risiko Kelaparan
Chaiban mengungkapkan bahwa lebih dari 18.000 anak telah terbunuh sejak perang dimulai, dan saat ini lebih dari 320 ribu anak kecil berisiko mengalami malnutrisi akut.
"Gaza saat ini menghadapi risiko kelaparan yang serius... Satu dari tiga orang di Gaza mengalami hari-hari tanpa makanan, dan indikator malnutrisi telah melampaui ambang batas kelaparan, dengan malnutrisi akut global kini mencapai lebih dari 16,5 persen", jelasnya.
Ia menggambarkan kondisi di lapangan sebagai tidak manusiawi dan mengungkapkan bahwa penderitaan dan kelaparan terlihat jelas di wajah anak-anak dan keluarga yang ditemuinya selama kunjungan.
Chaiban telah mengunjungi Gaza sebanyak empat kali sejak perang dimulai, termasuk wilayah Israel dan Tepi Barat.
Seruan Gencatan Senjata dan Akses Bantuan
Chaiban menekankan bahwa solusi nyata hanya bisa dicapai melalui gencatan senjata yang berkelanjutan dan jalan keluar politik yang melibatkan semua komunitas.
"Yang dibutuhkan anak-anak dari semua komunitas adalah gencatan senjata yang berkelanjutan dan jalan keluar politik", tegasnya.
Ketika ditanya soal efektivitas bantuan udara yang dikirimkan oleh negara-negara internasional, Chaiban menyatakan bahwa semua metode bantuan perlu dimanfaatkan, namun distribusi bantuan melalui udara tidak dapat menggantikan kapasitas konvoi darat.
"Lihat, pada tahap ini, setiap modalitas perlu digunakan, setiap gerbang, setiap rute, setiap modalitas. Tetapi, bantuan melalui udara tidak dapat menggantikan volume dan skala yang dapat dicapai oleh konvoi melalui jalan darat", ujarnya.
UNICEF menekankan pentingnya mengembalikan volume distribusi bantuan ke Gaza mencapai 500 truk per hari, mencakup bantuan kemanusiaan maupun komersial.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti








