Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Hamas Setujui Secara Prinsip Proposal Perdamaian Trump, Siap Bebaskan Semua Sandera Israel dan Serahkan Kendali Gaza

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Hamas Setujui Secara Prinsip Proposal Perdamaian Trump, Siap Bebaskan Semua Sandera Israel dan Serahkan Kendali Gaza
Foto: (Sumber: Asap mengepul setelah serangan Israel di Kota Gaza, Palestina, dilihat dari Israel (30/9/2025). ANTARA/Xinhua/Gil Cohen Magen/aa..)

Pantau - Hamas, kelompok perlawanan Palestina, pada Jumat (3 Oktober 2025) secara resmi menyatakan telah memberikan tanggapan terhadap proposal perdamaian yang diajukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait konflik di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan persnya, Hamas menyatakan secara prinsip setuju untuk membebaskan semua sandera Israel, termasuk mereka yang telah meninggal dunia.

Hamas Siap Serahkan Gaza kepada Badan Teknis Independen

Selain itu, Hamas juga menyatakan kesediaannya untuk menyerahkan pemerintahan Gaza kepada badan teknokrat independen Palestina.

Badan ini akan dibentuk melalui konsensus nasional dan didukung oleh negara-negara Arab serta Islam, sebagai bentuk transisi pemerintahan pascakonflik.

Proposal perdamaian yang diusulkan Amerika Serikat juga mencakup isu-isu yang lebih luas, termasuk masa depan Gaza dan hak-hak rakyat Palestina.

Hamas menegaskan bahwa pembahasan isu-isu tersebut akan dilakukan dalam kerangka kerja kolektif Palestina yang berlandaskan hukum dan resolusi internasional.

Negosiasi Pertukaran Sandera Siap Dimulai, Hamas Apresiasi Dukungan Internasional

Hamas menyatakan siap segera memulai negosiasi dengan bantuan para mediator guna membahas rincian teknis pertukaran sandera sebagaimana tercantum dalam proposal Trump.

Pembebasan sandera akan dilakukan dalam kerangka pertukaran tahanan, di mana Israel diharapkan membebaskan sejumlah tawanan dan narapidana Palestina.

Dalam pernyataannya, Hamas juga mengapresiasi upaya negara-negara Arab, dunia Muslim, komunitas internasional, serta Amerika Serikat yang dinilai telah berkontribusi dalam upaya mengakhiri konflik di Gaza.

Pengakhiran konflik dianggap penting tidak hanya untuk menurunkan eskalasi, tetapi juga membuka jalan bagi masuknya bantuan kemanusiaan, mencegah relokasi paksa warga Palestina, serta menolak pendudukan kembali wilayah Gaza.

Tenggat Waktu dari Trump dan Isi 20 Poin Kesepakatan Perdamaian

Sebelumnya pada hari yang sama, Presiden Trump telah menetapkan batas waktu hingga Minggu (5 Oktober 2025) malam waktu Washington bagi Hamas untuk menyampaikan tanggapan resmi terhadap proposal perdamaian.

Proposal tersebut merupakan hasil pertemuan antara Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin (29 September 2025), dan mencakup total 20 poin penting.

Isi proposal mencakup:

  • Kesepakatan gencatan senjata dan penghentian operasi militer Israel
  • Pertukaran sandera, termasuk pembebasan sandera Israel dalam waktu 72 jam setelah penerimaan publik oleh Israel
  • Penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza ke garis yang disepakati
  • Pengawasan internasional terhadap proses rekonstruksi dan tata kelola Gaza pascakonflik

Sebagai bagian dari kesepakatan, anggota Hamas yang telah dilucuti senjatanya dan bersedia hidup damai akan diberikan dua opsi: amnesti atau relokasi aman keluar dari Gaza.

Penulis :
Ahmad Yusuf