billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

PBB: Biaya Rekonstruksi Gaza Capai Rp1,15 Kuadriliun, Dunia Diminta Bersatu Bantu Palestina

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

PBB: Biaya Rekonstruksi Gaza Capai Rp1,15 Kuadriliun, Dunia Diminta Bersatu Bantu Palestina
Foto: (Sumber: Penduduk Palestina berjalan melintasi bangunan-bangunan yang hancur saat kembali ke Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, Minggu (12/10/2025). Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlaku sejak Jumat, 10 Oktober lalu. (ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/rwa.))

Pantau - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk membangun kembali Jalur Gaza pascakonflik akan sangat besar, dan menyerukan dukungan global bagi pemulihan wilayah tersebut.

Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, mengungkapkan hal ini dalam pengarahan resmi di markas besar PBB pada Jumat, 17 Oktober 2025.

"Biaya pembangunan kembali Gaza akan sangat besar," kata Stephane Dujarric.

Ia menambahkan, "Komunitas internasional harus bersatu dan kami sangat berharap mereka akan bersatu demi kepentingan Palestina."

Perkiraan Biaya Fantastis dan Harapan Akses Bantuan

PBB memperkirakan total biaya rekonstruksi Gaza mencapai sekitar 70 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1,15 kuadriliun.

Dana tersebut dibutuhkan untuk membangun kembali infrastruktur vital serta menjamin stabilitas dan keamanan wilayah tersebut.

Selain kebutuhan dana, PBB juga mendorong peningkatan akses bantuan kemanusiaan melalui jalur penyeberangan seperti Rafah.

Seruan ini disampaikan seiring dengan diberlakukannya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku sejak Jumat, 10 Oktober 2025.

Sementara itu, kondisi di lapangan masih menunjukkan dampak kerusakan berat, dengan gambar memperlihatkan warga Palestina berjalan melewati reruntuhan bangunan di Khan Younis, wilayah selatan Jalur Gaza.

PBB menegaskan pentingnya solidaritas komunitas internasional guna mempercepat proses pemulihan Gaza dan memberikan harapan baru bagi masyarakat yang terdampak.

Penulis :
Ahmad Yusuf