Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

125 Ribu Lebih Mengungsi akibat Konflik Thailand-Kamboja, Kedua Negara Saling Serang dan Tuduh Langgar Gencatan Senjata

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

125 Ribu Lebih Mengungsi akibat Konflik Thailand-Kamboja, Kedua Negara Saling Serang dan Tuduh Langgar Gencatan Senjata
Foto: (Sumber: Orang-orang berkumpul di tempat penampungan lokal di Provinsi Si Sa Ket, Thailand, 1 Agustus 2025. Terletak di timur laut Thailand, Provinsi Si Sa Ket adalah salah satu wilayah pertama yang terkena dampak bentrokan perbatasan Kamboja-Thailand, dengan korban sipil dilaporkan. ANTARA/Xinhua/Rachen Sageamsak/pri..)

Pantau - Lebih dari 125.000 orang dilaporkan mengungsi sementara di provinsi-provinsi perbatasan Thailand akibat eskalasi konflik bersenjata dengan Kamboja sejak akhir pekan hingga Selasa, 9 Desember 2025.

Ratusan Kamp Pengungsian Didirikan, Situasi Memanas

Pusat Operasi Area Angkatan Darat ke-2 Thailand menyampaikan bahwa total 492 lokasi pengungsian sementara telah didirikan di empat provinsi perbatasan untuk menampung 125.838 pengungsi.

Bentrokan intens terjadi di sepanjang garis perbatasan kedua negara, yang mengakibatkan gelombang pengungsian besar-besaran.

Kedua belah pihak saling menuduh telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang sebelumnya disepakati bersama.

Situasi semakin memanas ketika pada Senin, 15 Desember 2025, media Thailand Khaosod melaporkan bahwa Kamboja melancarkan serangan udara terhadap pangkalan militer Anupong di wilayah Thailand.

Sebagai respons, militer Thailand segera melancarkan serangan balasan yang menargetkan infrastruktur militer Kamboja.

Pemimpin Kedua Negara Saling Serang secara Diplomatik

Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, menegaskan kesiapan pemerintahnya untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi menjamin keamanan dan kedaulatan nasional.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Kamboja mengeluarkan pernyataan resmi yang menyerukan komunitas internasional untuk mengecam tindakan Thailand, yang dinilai melanggar kesepakatan damai yang ditandatangani di hadapan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Berdasarkan data terbaru, total 400.000 warga Thailand dan 54.550 warga Kamboja telah dievakuasi dari wilayah konflik di sepanjang perbatasan.

Penulis :
Aditya Yohan