
Pantau.com - Arab Saudi pada Senin (4 Maret 2019) mengatakan, terlalu dini untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Suriah atau mengembalikan Damascus ke Liga Arab tanpa kemajuan pada proses politik guna mengakhiri perang yang tengah berjalan selama delapan tahun itu.
Melansir Reuters, Rabu (5/3/2019), Menteri Negara untuk Urusan Luar Negeri Adel Jubeir mengatakan, Riyadh, yang didukung pemberontak melawan Presiden Bashar al-Assad, tidak akan mengambil bagian dalam setiap upaya rekonstruksi sebelum stabilitas di Suriah dipulihkan.
"Ini (pembukaan kembali Keduataan) terkait untuk kemajuan proses politik, namun itu masih sangat awal," kata Jubeir dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Baca juga: Trump Akui Kegagalan Kebijakan AS di Suriah dan Irak
Ia juga mengatakan, bahwa itu adalah langka yang masih terlalu dini untuk Suriah dalam Liga Arab, di mana keanggotaannya telah dikenakan sanksi tujuh tahun lalu.
Liga Arab juga menyebutkan langkah tersebut akan kesepakatan bersama di antara negara-negara anggota.
Uni Emirat Arab, sekutu Saudi, membuka kembali Kedutaan di Damaskus pada bulan Desember lalu dalam meningkatkan hubungan diplomatik dengan Assad, serta upaya untuk kembali terlibat dan membangun kembali pengaruh Arab di Suriah.
Assad telah mengambil kontrol kembali atas sebagian besar wilayah di Suriah dengan dukungan dari Rusia, Iran, dan Kelompok Muslim Iran seperti Hizbullah di Lebanon.
Baca juga: Israel Gandeng Rusia Amankan Penarikan Pasukan Asing dari Suriah
Sementara itu, Arab Saudi, Qatar, Turki, dan UEA telah didukung kelompok-kelompok bersenjata yang menantang pemerintahan Assad selama perang di negara itu.
Ketika ditanya apakah Riyadh akan membantu dalam rekonstruksi di Suriah, Jubeir mengatakan, rekonstruksi tidak akan terjadi sampai perang selesai dan stabilitas serta keamanan di Suriah terkendali.
Amerika Serikat, didukung oleh Arab Saudi, telah menyerukan negara-negara Teluk untuk menunda pemulihan kembali Suriah, kata sumber kepada Reuters.
- Penulis :
- Noor Pratiwi