
Pantau - Komnas HAM mengungkapkan soal penemuan botol minuman keras (miras) saat Tragedi Kanjuruhan bukanlah milik suporter Arema FC, yakni Aremania yang memadati Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Dari hasil penelusuran awal, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyatakan, sejumlah botol miras yang ditemukan pihak kepolisian bukan milik Aremania lantaran ketidakmampuan membeli jenis miras yang diklaim ditemukan di area stadion tersebut.
"Itu nanti detailnya akan dijelaskan, dengan buktinya, fotonya," kata Choirul Anam saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022).
Anam lalu menjelaskan terkait penemuan beberapa botol di Stadion Kanjuruhan ini, salah satunya berbentuk gepeng. Anam menuturkan, dari jenis botolnya diketahui bahwa harganya mahal.
Anam memperoleh keterangan ini setelah mengkonfrontir Aremania yang mengaku, bagaimana mereka bisa membeli miras harga mahal sementara membeli tiket saja susah.
"Ada satu botol gepeng itu di stadion. Teman-teman Aremania bilang, beli tekat aja harus ngumpulkan uang 3 hari, masa beli minuman yang mahal," tambahnya.
"Ada satu botol gepeng itu di stadion. Teman-teman Aremania bilang, beli tekat aja harus ngumpulkan uang 3 hari, masak beli minuman yang mahal," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mengaku menemukan 42 botol minuman keras (miras) bersegel di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) menyusul Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang tewas, Sabtu (1/10/2022).
Fakta baru ini diungkap Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing usai bertemu dengan perwakilan manajemen Arema FC, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Abdul Haris, serta Security Officer Arema FC Suko Sutrisno.
“Jadi ditemukan ada banyak minuman keras, botol badek atau cunrik yang istilahnya padat dan dalam botol plastik. Itu sampai ada 42 botol belum sempat diminum di dalam stadion,” kata Erwin di Malang, kemarin.
“Mengapa [minuman keras] bisa masuk, ini kan seharusnya ada penggeledahan. Yang bertanggung jawab itu pelaksana. Itu beberapa kelemahan-kelemahan yang kita temukan di sini,” ucapnya.
Badek adalah miras hasil fermentasi tapai. Cunrik juga merupakan istilah untuk miras oplosan. Seperti umumnya efek minuman keras, cunrik atau badek bisa membuat mabuk.
Dari hasil penelusuran awal, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyatakan, sejumlah botol miras yang ditemukan pihak kepolisian bukan milik Aremania lantaran ketidakmampuan membeli jenis miras yang diklaim ditemukan di area stadion tersebut.
"Itu nanti detailnya akan dijelaskan, dengan buktinya, fotonya," kata Choirul Anam saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022).
Anam lalu menjelaskan terkait penemuan beberapa botol di Stadion Kanjuruhan ini, salah satunya berbentuk gepeng. Anam menuturkan, dari jenis botolnya diketahui bahwa harganya mahal.
Anam memperoleh keterangan ini setelah mengkonfrontir Aremania yang mengaku, bagaimana mereka bisa membeli miras harga mahal sementara membeli tiket saja susah.
"Ada satu botol gepeng itu di stadion. Teman-teman Aremania bilang, beli tekat aja harus ngumpulkan uang 3 hari, masa beli minuman yang mahal," tambahnya.
"Ada satu botol gepeng itu di stadion. Teman-teman Aremania bilang, beli tekat aja harus ngumpulkan uang 3 hari, masak beli minuman yang mahal," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mengaku menemukan 42 botol minuman keras (miras) bersegel di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) menyusul Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang tewas, Sabtu (1/10/2022).
Fakta baru ini diungkap Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing usai bertemu dengan perwakilan manajemen Arema FC, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Abdul Haris, serta Security Officer Arema FC Suko Sutrisno.
“Jadi ditemukan ada banyak minuman keras, botol badek atau cunrik yang istilahnya padat dan dalam botol plastik. Itu sampai ada 42 botol belum sempat diminum di dalam stadion,” kata Erwin di Malang, kemarin.
“Mengapa [minuman keras] bisa masuk, ini kan seharusnya ada penggeledahan. Yang bertanggung jawab itu pelaksana. Itu beberapa kelemahan-kelemahan yang kita temukan di sini,” ucapnya.
Badek adalah miras hasil fermentasi tapai. Cunrik juga merupakan istilah untuk miras oplosan. Seperti umumnya efek minuman keras, cunrik atau badek bisa membuat mabuk.
- Penulis :
- khaliedmalvino