Pantau - Richard Eliezer Pudihang menjalani sidang sebagai terdakwa dalam sidang pembunuhan Yosua di PN Jaksel, hari ini, Kamis (5/1/2023).
Dengan mata berkaca-kaca Bharada Richard Eliezer menyesali perbuatannya. Ia mengaku melakukan penembakan terhadap Yosua karena perintah atasan nya Ferdy Sambo.
Hal itu disampaikan Eliezer saat diminta oleh Jaksa Penuntut Umum, apa yang ingin disampaikan dalam persidangan hari ini sebelum penuntutan.
"Saudara sudah mengakui bahwa saudara benar-benar menembak. mungkin sekarang korban itu sudah membusuk. dan keluarganya begtu kehilangan dan persidangan ini saudara ini saudara mengakui melakukan perbjatan demikian, benar terdakwa? tanya Jaksa.
"Benar," jawab Eliezer.
"Apa kira-kira yang harus saudara pikirkan terhadap kesedihan keluarga korban tolong disampaikan dalam persidangan ini," kata Jaksa lagi.
"Saya sudah meminta maaf Bapak ke keluarga korban, saya salah saya tau saya salah. Cuma saya juga bisa menjelaskan atas dasar apa saya melakukan itu. Saya juga hanya disuruh Pak Sambo pada saat itu. Saya sampai sekarang kalau bisa dibalik, kalau bisa waktu diputar kembali, gak seperti ini juga keinginan saya," jawab Eliezer dengan mata berkaca-kaca.
"Oke saudara terdakwa kita sudah mendengar pemeriksaan saudara saksi, sampai sidang terdakwa ini akhir, sebentar lagi kami melakukan penuntutan. Bahwa saksi mengatakan bahwa saudara orang yang relijius, taat beribadah, apakah terhadap tindakan sudara yang melakukan penembakan terhadap korban, sehingga orang itu sekarang jasadnya sudah membusuk dan meninggalkan kesedihan kepada keluarga korban, apakah saudara sangat menyesal terhadap perbuatan itu," tanya Jaksa lagi.
"Sangat menyesal, saya mengakui (menembak Yosua)," jawab Eliezer.
Sebelumnya Eliezer konsisten menyebut perintah Ferdy Sambo untuk membunuh Brigadir N Yosua Hutabarat (Brigadir J). Perintah itu langsung diberikan Sambo pada 8 Juli 2022.
Eliezer mengatakan awalnya dia ditanya oleh Sambo soal peristiwa yang terjadi di Magelang pada 7 Juli 2022. Eliezer mengaku tidak tahu. Setelah itu Sambo menyebut Yosua telah melecehkan Putri Candrawathi yang merupakan istri Sambo.
Dengan mata berkaca-kaca Bharada Richard Eliezer menyesali perbuatannya. Ia mengaku melakukan penembakan terhadap Yosua karena perintah atasan nya Ferdy Sambo.
Hal itu disampaikan Eliezer saat diminta oleh Jaksa Penuntut Umum, apa yang ingin disampaikan dalam persidangan hari ini sebelum penuntutan.
"Saudara sudah mengakui bahwa saudara benar-benar menembak. mungkin sekarang korban itu sudah membusuk. dan keluarganya begtu kehilangan dan persidangan ini saudara ini saudara mengakui melakukan perbjatan demikian, benar terdakwa? tanya Jaksa.
"Benar," jawab Eliezer.
"Apa kira-kira yang harus saudara pikirkan terhadap kesedihan keluarga korban tolong disampaikan dalam persidangan ini," kata Jaksa lagi.
"Saya sudah meminta maaf Bapak ke keluarga korban, saya salah saya tau saya salah. Cuma saya juga bisa menjelaskan atas dasar apa saya melakukan itu. Saya juga hanya disuruh Pak Sambo pada saat itu. Saya sampai sekarang kalau bisa dibalik, kalau bisa waktu diputar kembali, gak seperti ini juga keinginan saya," jawab Eliezer dengan mata berkaca-kaca.
"Oke saudara terdakwa kita sudah mendengar pemeriksaan saudara saksi, sampai sidang terdakwa ini akhir, sebentar lagi kami melakukan penuntutan. Bahwa saksi mengatakan bahwa saudara orang yang relijius, taat beribadah, apakah terhadap tindakan sudara yang melakukan penembakan terhadap korban, sehingga orang itu sekarang jasadnya sudah membusuk dan meninggalkan kesedihan kepada keluarga korban, apakah saudara sangat menyesal terhadap perbuatan itu," tanya Jaksa lagi.
"Sangat menyesal, saya mengakui (menembak Yosua)," jawab Eliezer.
Sebelumnya Eliezer konsisten menyebut perintah Ferdy Sambo untuk membunuh Brigadir N Yosua Hutabarat (Brigadir J). Perintah itu langsung diberikan Sambo pada 8 Juli 2022.
Eliezer mengatakan awalnya dia ditanya oleh Sambo soal peristiwa yang terjadi di Magelang pada 7 Juli 2022. Eliezer mengaku tidak tahu. Setelah itu Sambo menyebut Yosua telah melecehkan Putri Candrawathi yang merupakan istri Sambo.
- Penulis :
- Fadly Zikry
