billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Hukum

Ternyata Hutang Senior Mahasiswa UI Bunuh Juniornya Rp80 Juta gegara Pinjol-Kripto!

Oleh Sofian Faiq
SHARE   :

Ternyata Hutang Senior Mahasiswa UI Bunuh Juniornya Rp80 Juta gegara Pinjol-Kripto!
Foto: konferensi pers kasus senior mahasiswa UI bunuh juniornya. (Humas Polres Depok)

Pantau - Polisi mengungkapkan hutang pelaku AAB (23) pembunuh juniornya MNZ (19) yang seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) ternyata didasari karena punya kerugian investasi cryptocurrency (kripto) sebesar Rp80 juta rupiah.

"Rp80 juta. Pelaku ini bermain kripto, itu main sana-sini, lalu ke pinjol (peminjaman online)," ungkap Wasat Reskrim Polres Depok AKP Nirwan Pohan di Markas Polres Metro Depok, Jawa Barat, Minggu (6/8/2023).

Diketahui, AAB juga sempat berutang ke korban senilai Rp200 ribu tapi sudah dia bayar. Motif pelaku membunuh korban adalah kerugian dalam usahanya meraup untung lewat investasi tersebut.

"Motif pelaku ini mengalami kerugian investasi kripto, termasuk utang pinjol. Karena dia didesak itu, dia berpikir menguasai barang-barang korban," kata AKP Nirwan.

AAB membunuh MNZ lantaran menilai barang korban lebih banyak harga. Harta si korban direncanakan pelaku untuk menutupi kerugiannya di bidang kripto dan utang pinjol.

"Korban ini lebih sukses dan mungkin berpikir bahwa isi ATM korban ini bisa melunasi utang pelaku. Pengakuan korban ini juga pernah berhasil, tapi per Januari ini gagal melulu," tutur AKP Nirwan.

Kemudian AKP Nirwan menjelaskan, pelaku mengincar duit korban dan laptopnya. Dia berniat ingin menjual barang-barang korban, namun belum sempat melakukannya.

"Dia dikejar bayangan korban. Jadi dia tidur itu mimpi, jadi belum sempat dijual," pungkasnya.

Sebagai informasi, pembunuhan MNZ itu terjadi di kosan korban pada Rabu (2/8/2023). Mayat MNZ dimasukkan ke plastik dan dibiarkan di kamar kos. Mayat MNZ baru ditemukan pada Jumat (4/8/2023).

AAB ditangkap dan polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti pisau lipat yang diduga untuk membunuh hingga sejumlah barang korban yang diduga dicuri.

Penulis :
Sofian Faiq