
Pantau - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyebut, dirinya sudah berkomunikasi dengan Kapolrestabes Bandung agar bertindak humanis dalam menangani berbagai persoalan, salah satunya konflik sengketa lahan di kawasan Dago Elos, Kota Bandung.
"Ya, saya sudah telepon Pak Kapolres untuk selalu di dalam ada dinamika mengedepankan sisi humanis," kata Ridwan Kamil, Rabu (16/8/2023).
Kang Emil, sapaan karibnya ini menuturkan, Polrestabes Bandung sedianya tak menolak laporan warga Dago Elos perihal konflik agraria. Kang Emil menyebut, ada kesalahpahaman antara warga dan polisi.
"Pak Kapolres melaporkan tidak ada penolakan pelaporan, yang ada tolong disempurnakan karena yang namanya pelaporan itu kan ada syaratnya. Jadi, mungkin miskomunikasi ya. Yang dimaksud dengan disempurnakan itu diterjemahkan seolah ditolak gitu," ujarnya.
Ihwal akar konflik Dago Elos, Kang Emil mendesak seluruh pihak terkait agar duduk bareng dan membahas penuntasan masalah dengan baik.
"Tapi apapun itu, dinamika ini segera dikomunikasikan antara pihak-pihak yang menjadi sumber kehebohan kemarin dan masyarakat diminta tenang," tutur Kang Emil.
"Kalau saya pribadi sangat berharap dari sisi hukum, warga diberi ruang hak hidup yang adil," imbuhnya.
Kang Emil mengatakan, konflik agraria di sekitaran Jalan Dago ini terjadi antara dua kelompok, di satu pihak mengaku sebagai ahli waris dan di pihak lain yaitu warga yang telah bertempat tinggal di daerah tersebut hingga tujuh turunan.
"Ini kan perkara dua kelompok warga ya, kelompok warga yang mengaku ahli waris dan kelompok warga yang sudah ada di sana. Jadi bedakan dengan jika ada dinamika dari kelompok warga terhadap kebijakan negara kan. Ini mah antar warga," ujarnya.
Kang Emil menegaskan sudah menyarankan pada Polrestabes Bandung agar segera mengatasi konflik Dago Elos tesebut sesuai prosedur yang berlaku dan tentunya secara humanis.
"Makanya, hormati hukumnya, ikuti prosedur hukum, kalau isu penanganan dinamikanya sudah saya beri masukan ke Kapolres Kota Bandung," tutup Kang Emil.
Bentrokan Warga Dago Elos Perkara Konflik Agraria
Kondisi mencekam di Jalan Ir. H. Juanda di Dago Elos, Kota Bandung, Jawa Barat, lantaran warga setempat terlibat bentrokan dengan polisi, Senin (14/8/2023) malam.
Bentrokan pecah saat warga memblokade akses Jalan Dago hingga 300 meter sekitar pukul 21.20 WIB. Tampak warga membakar ban hingga barang-barang berbahan kayu di tengah jalan sekitar Terminal Dago hingga SPBU Dago.
Kabarnya, aksi blokade jalan ini dilakukan lantaran warga setempat kecewa mendapat penolakan saat hendak melaporkan dugaan penipuan ke polisi. Warga Dago Elos menuding polisi tak mempedulikan laporan mereka atas urusan sengketa lahan.
Polisi lalu turun tangan dan bernegosiasi dengan warga Dago Elos. Sayangnya, negosiasi tersebut tak membuahkan hasil.
Sekitar pukul 22.45 WIB, kericuhan pertama terjadi lantaran buntunya proses negosiasi. Polisi berupaya memukul mundur warga yang menutup akses Jalan Dago tersebut.
Polisi juga mengerahkan mobil water cannon guna menghalau kelompok warga yang memblokade jalan tersebut. Seolah tak mau kalah dengan polisi, warga Dago Elos kembali melawan ketika ingin dibubarkan.
Sekitar pukul 23.00 WIB, polisi pun merangsek kerumunan warga Dago Elos untuk membubarkan aksinya. Warga Dago Elos yang dipukul mundur pun berusaha melempari polisi dengan batu.
Gas air mata pun terpaksa ditembakkan ke warga Dago Elos yang melempar batu itu. Warga Dago Elos akhirnya berhasil dipukul mundur. Polisi juga menurunkan bantuan polisi bermotor dan bertameng guna membubarkan aksi itu.
Polisi akhirnya bisa membubarkan aksi blokir jalan yang dilakukan warga Dago Elos sekitar pukul 23.15 WIB. Pukul 23.30 WIB, kondisi mulai kondusif dan polisi juga terlihat menyisir sisa-sisa kericuhan itu.
Polisi juga mengamankan satu warga diduga terlibat kericuhan di Jalan Dago. Pria itu dibawa usai diduga terlibat menjadi provokator terjadinya kericuhan.
Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono mengungkapkan, situasi Jalan Dago sudah kembali kondusif. Jalan yang tadinya sempat diblokir warga pun sekarang sudah dibuka dan bisa dilalui pengendara malam itu juga.
"Situasi sudah kondusif, kami lakukan pendorongan dan berhasil membersihkan jalan. Sekarang jalan sudah bisa dilalui lagi oleh pengendara," katanya kepada wartawan di lokasi kejadian.
Meski sudah kondusif, beberapa petugas kepolisian masih disiagakan di lokasi hingga Selasa (15/8/2023) pukul 00.30 WIB, demi mencegah keributan terjadi lagi.
- Penulis :
- Khalied Malvino