HOME  ⁄  Hukum

Tengok Lagi Sederet Kontroversi Lukas Enembe Semasa Hidup

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Tengok Lagi Sederet Kontroversi Lukas Enembe Semasa Hidup
Foto: Eks Gubernur Papua, Lukas Enembe

Pantau - Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe meninggal dunia saat menjalani perawatan RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (26/12/2023) pagi.

Lukas merupakan terpidana kasus suap dan gratifikasi saat menjabat sebagai Gubernur Papua periode 2013-2022.

Dalam putusan majelis hakim Tipikor, Lukas Enembe dinilai terbukti menerima suap dengan total Rp17,7 miliar dan gratifikasi senilai Rp1,99 miliar. Ia pun dijatuhkan hukuman pidana penjara selama 8 tahun.

Sebelum terlibat kasus suap dan gratifikasi yang diusut KPK, Lukas juga pernah membuat sejumlah kontroversi lainnya. Berikut informasi selengkapnya.

Masuk Secara Ilegal ke Papua Nugini

Lukas Enembe pernah dideportasi oleh imigrasi Papua Nugini karena illegal stay. Ia disebut melintasi 'jalur tikus' menuju negara tersebut tanpa disertai kelengkapan dokumen keimigrasian pada tahun 2021.

Lukas mengunjungi negara tersebut untuk tujuan pengobatan. Setelah dua malam berada di Papua Nugini, Lukas dan dua kerabatnya dinyatakan sebagai imigran ilegal oleh pemerintah Papua Nugini.

Mereka pun kemudian dideportasi ke Indonesia melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Kota Jayapura.

Transaksi Judi Hingga Ratusan Miliar

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengungkap adanya tranksaksi perjudian yang dilakukan Lukas Enembe senilai Rp560 miliar di kasino. Menariknya, transaksi ini dilakukan secara tunai.

"Salah satu hasil analisis itu adalah terkait dengan transaksi setoran tunai yang bersangkutan (Lukas Enembe) di kasino judi senilai 55 juta dollar atau Rp 560 miliar itu setoran tunai dilakukan dalam periode tertentu," kata Ivan, Senin (19/9/2022).

Selain itu, PPATK juga menemukan aliran dana 5 juta SGD atau senilai Rp53,132 miliar. Perjudian ini berlangsung di dua negara berbeda.

Bikin Ulah di Persidangan

Dalam persidangan, Lukas Enembe sempat emosi hingga menggebrak meja saat membantah berita acara pemeriksaan (BAP) Mikael Kambuaya yang menyebutkan dirinya bermain judi di Singapura.

Meski telah dinasihati Hakim, Lukas Enembe tetap menyampaikan bantahan dengan nada tinggi terkait dirinya telah berjudi di Singapura. 

“Gubernur tidak urus judi! Gubernur urus pemerintah, dengar itu! Tidak urus judi!” ujar Lukas Enembe dengan nada tinggi.

Tak hanya menggebrak meja, Lukas juga pernah emosi hingga melempar microphone saat dicecar Jaksa Penuntut Umum (JPU) terkait penukaran mata uang dollar Singapura.

Dibela Massa Usai Penetapan Tersangka

Meskipun sudah melakukan beberapa kontroversi, sebagian masyarakat masih membelanya. Terbukti dengan adanya gerakan ‘Save Lukas Enembe’.

Dalam demo itu, demonstran meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencabut status tersangka Lukas Enembe dalam dugaan gratifikasi sebesar Rp 1 miliar. Aksi ini berlangsung di Titik Nol, Taman Imbi, Kota Jayapura, Papua, Selasa (20/9/2022).

Bahkan pendukung juga menjaga rumah pribadi Gubernur Papua Lukas Enembe di kawasan Koya, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Penulis :
Aditya Andreas