Pantau Flash
HOME  ⁄  Hukum

Eks Mensos Juliari Ngaku Sempat Telepon Sri Mulyani soal Bansos Beras saat Pandemi

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Eks Mensos Juliari Ngaku Sempat Telepon Sri Mulyani soal Bansos Beras saat Pandemi
Foto: Eks Mensos Julian Batubara

Pantau - Mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara memberikan sejumlah kesaksian terkait dugaan korupsi bantuan sosial beras (BSB) di Kementerian Sosial tahun 2020-2021. Juliari mengaku sempat menelpon menteri keungan Sri Mulyani dalam kesaksiannya.

Juliari diperiksa sebagai saksi untuk terdakwa mantan Direktur Utama PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) Muhammad Kuncoro Wibowo dan terdakwa lain di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2024).

Juliari mengatakan sempat berdiskusi dengan Sri Mulyani untuk menggunakan beras bulog sebagai bantuan sosial.

"Kemudian, pada saat itu ya ada diskusi, terus terang saat itu saya ada diskusi, informal pak ya, lewat telepon dengan ibu Sri Mulyani, pak, Menkeu, secara informal lewat telepon. Akhirnya kita berkesimpulan, coba kita usulkan saja beras bulog itu diberikan sebagai bantuan sosial pak," kata Juliari.

"Agar segera bisa keluar cepat gitu loh, Pak, sehingga tidak ada penumpukan stok di gudang Bulog, kami sampaikan di rapat terbatas dan Bapak Presiden menyetujui makanya kita jalankan program tersebut, Pak. Kurang lebih awalnya seperti itu, Pak. Pada pelaksanaannya untuk teknisnya ya karena kami punya tim pengadaan dan lain-lainnya, ya mereka yang menjalankan," tambahnya.

Sebelumnya, Juliari dicecar soal awal mula kemunculan program bansos beras. Juliari mengatakan saat itu pemerintah berencana memberikan bantuan beras selama 3 bulan.

"Mohon diterangkan pak pengetahuan bapak tentang penyaluran BSB yang ditangani oleh Kementerian Sosial Pak?" tanya jaksa dalam persidangan.

"Kami jawab yang kami masih ingat. Ya intinya adalah pemberian beras, sebesar seingat saya 10 Kg saya lupa, 10 atau 15 Kg saya lupa kepada KPM PKH pak dan dijalankan 3 bulan kalau tidak salah Oktober sampai Desember di 2020," jawab Juliari.

Juliari mengklaim ide bansos beras itu muncul karena stok beras Bulog yang berlebih. Dia mengatakan saat itu Kemensos menjalankan sejumlah program nonreguler karena ada pandemi COVID-19.

"Ini triggernya sebenarnya adalah Bulog yang memiliki CBP stok berasnya tinggi pak. Pada saat itu kan sedang COVID, kami juga menjalankan beberapa program yang nonreguler istilahnya, ada seperti bansos sembako untuk Jabodetabek dan juga bansos tunai untuk di luar Jabodetabek. Kebetulan Bulog beberapa kali menyampaikan dalam rapat-rapat termasuk juga di dalam rapat terbatas beberapa kali bahwa mereka memiliki cadangan stok yang berlebihan," tutur.

Penulis :
Ahmad Ryansyah
Editor :
Ahmad Ryansyah