
Pantau - Militer Israel mengungkapkan bahwa kelompok Hizbullah dari Lebanon meluncurkan 11 roket ke kota Haifa pada Senin (14/10/2024), hanya selang sehari setelah serangan mematikan yang menewaskan empat tentara Israel.
Menurut pernyataan militer, sebagian besar roket berhasil dicegat, sementara satu roket jatuh di area terbuka tanpa menimbulkan korban luka. Peluncuran roket ini memicu sirene serangan udara di Teluk Haifa, yang berbunyi untuk kedua kalinya di kota tersebut pada pagi hari yang sama.
Sirene juga terdengar di beberapa kota Israel yang berdekatan dengan perbatasan Lebanon, dengan laporan dari Israel Channel 12 menyebutkan bahwa ada 10 roket yang diluncurkan ke wilayah Upper Galilee.
BACA JUGA: Konflik Hizbullah-Israel Memanas: Serangan Roket Tewaskan Dua Warga Sipil di Israel
Tentara Israel melaporkan bahwa pada hari Minggu, empat tentara tewas dan tujuh lainnya terluka akibat serangan pesawat tak berawak yang dilakukan Hizbullah di sebuah pangkalan militer di selatan Haifa.
Sejak 23 September 2024, Israel telah melancarkan kampanye udara besar-besaran di Lebanon, menargetkan apa yang mereka sebut sebagai posisi Hizbullah. Akibat serangan ini, sedikitnya 1.488 orang tewas, lebih dari 4.297 orang terluka, dan lebih dari 1,34 juta orang terpaksa mengungsi.
Serangan udara ini merupakan eskalasi dari konflik yang sudah berlangsung setahun antara Israel dan Hizbullah, setelah Israel menyerang Jalur Gaza, yang menyebabkan lebih dari 42.200 orang tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, sejak serangan Hamas tahun lalu.
Meskipun ada peringatan internasional tentang potensi perang regional di tengah serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza dan Lebanon, Israel memperluas konflik dengan melancarkan serangan ke Lebanon selatan pada 1 Oktober 2024. (Anadolu)
BACA JUGA: Hizbullah Serang Tentara Israel, Sirene Bergema di Utara Lebanon
- Penulis :
- Khalied Malvino