
Pantau - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan, militer Israel akan terus menyerang kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran, meskipun nantinya tercapai kesepakatan gencatan senjata di Lebanon.
“Hal terpenting bukanlah kesepakatan yang tertulis di atas kertas,” ungkap Netanyahu di hadapan anggota DPR Israel, Knesset, melansir Arab News dan AFP, Selasa (19/11/2024).
Ditegaskannya, Israel tetap harus memastikan keamanan di wilayah utara. Netanyahu juga meragukan Hizbullah akan mematuhi gencatan senjata apapun.
“Kami akan terus melakukan operasi sistematis melawan serangan Hizbullah... bahkan setelah gencatan senjata, untuk mencegah mereka membangun kembali kekuatannya,” ujarnya.
Baca juga:
- Waduh! DPR Israel Sahkan UU Deportasi Keluarga Palestina
- Militer Israel Ancam Serang Iran Jika Balas Dendam
“Kami tidak akan membiarkan Hizbullah kembali ke posisi seperti pada 6 Oktober 2023,” imbuhnya, mengacu pada kondisi sebelum serangan Hamas di wilayah selatan Israel.
Sejak Hamas melancarkan serangan ke Israel, Hizbullah ikut menyerang wilayah utara Israel. Konflik ini memicu perang besar sejak akhir September 2024.
Sementara itu, pemerintah Lebanon dikabarkan menyambut baik proposal gencatan senjata dari Amerika Serikat. Menurut seorang pejabat Lebanon, Beirut tengah menyiapkan tanggapan akhir atas usulan tersebut.
Namun, Israel tetap bersikeras bahwa setiap kesepakatan harus menjamin tidak ada lagi kehadiran Hizbullah di perbatasan Lebanon-Israel.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino