Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

PBB Peringatkan 'Kehendak Politik' Kunci Atasi Krisis Kemanusiaan Gaza

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

PBB Peringatkan 'Kehendak Politik' Kunci Atasi Krisis Kemanusiaan Gaza
Foto: Koordinator Senior PBB Sigrid Kaag mengunjungi Khan Yunis di Gaza selatan pada 15 Oktober 2024, di tengah perang antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (Getty Images)

Pantau - Koordinator senior kemanusiaan dan rekonstruksi PBB untuk Gaza, Sigrid Kaag, menegaskan pentingnya kehendak politik untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang terus berlanjut di Gaza.

"Saya telah melukiskan gambaran yang sangat suram karena warga sipil di Gaza terus menderita," ujar Kaag usai sesi tertutup di Dewan Keamanan PBB, Selasa (10/12/2024).

"Tidak ada yang bisa mempersiapkan Anda untuk apa yang Anda lihat, apa yang Anda dengar, dan percakapan yang Anda lakukan dengan warga Palestina di Gaza," tambahnya, mengutip Anadolu, Rabu (11/12/2024).

Kaag yang telah mengunjungi Gaza selama tiga dekade menyatakan, "Kami berada di titik terendah."

Dia juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi PBB dan warga Gaza. Kaag menekankan bahwa hambatan dalam pengiriman bantuan "secara serius menghalangi" upaya bantuan kemanusiaan.

Ia juga berbicara mengenai diskusinya dengan pejabat Israel dan menekankan "kebutuhan mendesak untuk bahan-bahan musim dingin, perlengkapan kesehatan, dan semua kebutuhan pokok lainnya. Banyak yang kurang di Gaza."

Baca juga:

Kaag mendesak agar perbatasan Rafah dibuka kembali dan sektor komersial Gaza dilanjutkan, yang ia sebut sebagai "penting" untuk mengurangi krisis kemanusiaan.

Dia menegaskan, respons kemanusiaan saja tidak cukup untuk mengatasi krisis ini. Kaag juga menyerukan negara-negara anggota PBB untuk mengambil tanggung jawab lebih besar.

"Tidak ada pengganti, tidak ada sistem yang bisa menggantikan atau mengkompensasi ketiadaan atau kurangnya kehendak politik. Ini adalah kehendak politik dan pilihan politik," jelasnya.

"Jangan minta para pekerja kemanusiaan untuk melakukan lebih banyak. Kami bisa melakukan 50.000 hal berbeda, tetapi pada akhirnya itu adalah keputusan untuk mencoba menjangkau orang-orang," imbuhnya.

Kaag juga mengungkapkan kekagumannya terhadap ketahanan warga Gaza dan mengatakan, "Saya sangat terhormat dan terkesan dengan martabat individu," sambil menambahkan bahwa "orang-orang juga merasa ditinggalkan oleh kita semua."

Dia menceritakan kekhawatiran warga Palestina yang takut akan dilupakan oleh komunitas internasional. Kaag menegaskan kesiapan PBB untuk mendukung Gaza dan menyebutkan sistem, tim, dan mekanisme yang telah dibangun untuk menyalurkan bantuan.

Namun, dia menekankan tanggung jawab utama ada pada negara-negara anggota dan pentingnya "kehendak politik." Dia juga mengimbau komunitas internasional untuk bertindak tegas dan menekankan perlunya solusi politik untuk mengatasi krisis di Gaza.

Penulis :
Khalied Malvino