HOME  ⁄  Internasional

Smotrich Klaim Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza sebagai "Penyerahan"

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Smotrich Klaim Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza sebagai "Penyerahan"
Foto: Menteri Keuuangan (Menkeu) Israel, Bezalel Smotrich. (Getty Images)

Pantau - Menteri Keuangan (Menkeu) Israel, Bezalel Smotrich, yang memimpin salah satu partai nasionalis religius garis keras dalam koalisi pemerintahan, pada Senin (13/1/2025) mengecam kesepakatan gencatan senjata yang sedang dirancang di Qatar sebagai kesepakatan "penyerahan diri".

Baca juga: Biden Pede Gencatan Senjata di Gaza Segera Tercapai

"Kesepakatan yang sedang terbentuk adalah bencana bagi keamanan nasional negara Israel," ungkap Smotrich dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters.

Smotrich memperingatkan tidak akan mendukung kesepakatan di Gaza yang menghentikan perang. Dia juga menegaskan Israel harus "membuka semua gerbang neraka" di wilayah Palestina tersebut.

Diberitakan, Mediator Qatar telah menyerahkan draf "final" perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera yang dirancang demi mengakhiri perang di Jalur Gaza, demikian disampaikan pejabat yang diberi pengarahan tentang negosiasi pada Senin (13/1/2025).

"Kesepakatan tercapai di Doha usai pertemuan tengah malam antara kepala intelijen Israel, utusan Timur Tengah Presiden terpilih Trump, dan perdana menteri Qatar," kata pejabat tersebut, melansir Reuters.

Baca juga: Hamas Indikasikan Kemajuan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Sebelumnya, Gedung Putih menuturkan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara pada Minggu (12/1/2025) dengan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.

Pejabat AS berusaha keras untuk mencapai kesepakatan mengenai sandera di Gaza dan gencatan senjata sebelum Biden meninggalkan jabatannya pada 20 Januari 2025.

"Biden dan Netanyahu membahas upaya yang sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan pertempuran di Gaza dan membebaskan sandera yang tersisa di sana," demikian pernyataan Geung Putih setelah kedua pemimpin tersebut berbicara melalui sambungan telepon.

Baca juga: Biden-Netanyahu Kebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Biden "menekankan perlunya segera gencatan senjata di Gaza dan pengembalian sandera dengan lonjakan bantuan kemanusiaan yang dimungkinkan oleh penghentian pertempuran dalam perjanjian tersebut," kata pernyataan itu.

Israel melancarkan serangannya di Gaza setelah pejuang Hamas menyerbu perbatasannya pada Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan mengambil lebih dari 250 sandera, menurut data Israel.

Sejak itu juga, lebih dari 46.000 orang tewas di Gaza, menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina, dengan mayoritas wilayah tersebut hancur dan dilanda krisis kemanusiaan, serta sebagian besar penduduknya mengungsi.

Penulis :
Khalied Malvino