Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Kelompok Islamis di Suriah Eksekusi 35 Orang dalam 72 Jam

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Kelompok Islamis di Suriah Eksekusi 35 Orang dalam 72 Jam
Foto: Seorang pejuang pemberontak Suriah berjaga di bekas pangkalan militer yang coba dipertahankan pasukan pro-Assad dalam hari-hari terakhir perang di Aleppo, Suriah, pada Sabtu (24/1/2025). (Getty Images)

Pantau - Suriah kembali diguncang kekerasan brutal. Dalam 72 jam terakhir, otoritas baru yang berafiliasi dengan kelompok Islamis dilaporkan telah melakukan 35 eksekusi kilat di wilayah Homs, menurut laporan Syrian Observatory for Human Rights (SOHR).

Baca juga: Bom Mobil Guncang Suriah, 1 Korban Tewas

Mayoritas korban eksekusi adalah mantan perwira dari era pemerintahan Bashar al-Assad, yang menyerahkan diri ke pusat-pusat otoritas baru.

Otoritas yang terbentuk setelah kejatuhan Assad pada Desember 2024 ini menyebut tindakan tersebut sebagai bagian dari operasi keamanan di wilayah Homs barat untuk menangkap kelompok kriminal.

Namun, SOHR mengungkapkan, operasi ini justru diwarnai dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat, termasuk penyiksaan, mutilasi jenazah, penghancuran simbol agama, hingga eksekusi tanpa proses hukum.

Baca juga: Pasukan Keamanan Homs Sikat Milisi dan Pengedar Narkoba di Suriah

Laporan SOHR juga menyebutkan adanya tindakan balas dendam terhadap minoritas Alawit, kelompok etnis tempat Assad berasal.

"Banyak kelompok bersenjata lokal memanfaatkan kekacauan dan hubungan dengan otoritas baru untuk menyelesaikan dendam lama," ujar SOHR yang berbasis di Inggris ini.

Selain itu, kelompok masyarakat sipil Civil Peace Group mengungkapkan, operasi keamanan ini juga menewaskan sejumlah warga sipil tak bersenjata di beberapa desa di Homs.

Baca juga: Pemimpin Suriah Kirim Selamat ke Trump, Terselip Pesan Harapan Baru

"Kami mengutuk keras pelanggaran ini, yang termasuk pembunuhan tidak beralasan terhadap warga tak berdosa," bunyi pernyataan resmi Civil Peace Group.

Otoritas baru di Suriah sebelumnya telah berjanji untuk melindungi hak-hak minoritas agama dan etnis.

Namun, insiden ini menambah ketegangan di tengah kekhawatiran masyarakat minoritas akan tindakan balas dendam atas kekuasaan klan Assad yang berlangsung selama beberapa dekade.

Sumber: AFP

Penulis :
Khalied Malvino