
Pantau - Pemerintah India memerintahkan investigasi atas tragedi desak-desakan di festival umat Hindu, Maha Kumbh Mela pada Rabu (29/1/2025), yang menewaskan puluhan jemaah.
Baca juga: Tragedi Ritual Suci di India, Peziarah Tewas dan Barang Berserakan
Festival enam pekan ini menarik jutaan orang untuk mandi suci di sungai yang dianggap sakral. Polisi melaporkan 30 orang tewas dan 90 lainnya luka-luka, tetapi sumber Reuters menyebut angka korban tewas hampir mencapai 40 orang.
Beberapa saksi mengungkapkan, lautan manusia yang berdesakan itu menuju sungai menimbulkan jemaah saling berhimpitan hingga terjatuh dan saling tindih.
Sementara itu, penutupan jalan menuju air untuk mandi suci membuat kerumunan padat tak bisa bergerak, mengakibatkan banyak orang pingsan lantaran sesak napas.
"Pemerintah telah memutuskan untuk melakukan penyelidikan yudisial atas kejadian ini. Kami telah membentuk komisi beranggotakan tiga orang," ujar Kepala Menteri Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, pada Rabu (29/1/2025) malam.
Baca juga: 15 Korban Tewas dalam Kerumunan di Festival Maha Kumbh Mela India
Komisi ini, kata Adityanath, akan meneliti seluruh insiden dan melaporkan hasilnya kepada pemerintah dalam batas waktu yang ditentukan.
Hingga kemarin sekitar pukul 20.00 waktu setempat, lebih dari 76 juta orang telah mandi suci di pertemuan tiga sungai sakral di Prayagraj, negara bagian Uttar Pradesh.
Sejak festival dimulai dua pekan lalu, hampir 280 juta orang telah hadir, termasuk menteri, pebisnis, dan selebritas.
Festival Hindu yang digelar setiap 12 tahun ini diprediksi menarik sekitar 400 juta jemaah pada 2025. Sebagai perbandingan, ibadah haji di Arab Saudi pada 2024 hanya diikuti 1,8 juta orang.
Umat Hindu percaya bahwa mandi di pertemuan tiga sungai sakral—Gangga, Yamuna, dan Saraswati yang mitologis—akan membersihkan dosa dan membawa keselamatan dari siklus kelahiran dan kematian.
Baca juga: Waduh! Insiden Panggung Keagamaan Ambruk di India, 5 Korban Tewas
Oposisi menyalahkan pemerintah atas kelalaian dalam mengatur massa dan mendesak perbaikan sistem keamanan festival. Media lokal pada Kamis (30/1/2025), menyoroti pentingnya perencanaan yang lebih baik untuk mencegah insiden serupa.
"Masih banyak ruang untuk meningkatkan manajemen kerumunan di Kumbh," tulis Hindustan Times dalam editorialnya.
"Tidak diragukan lagi bahwa lebih banyak petugas harus dikerahkan, dan perencanaan yang lebih matang—menggunakan sumber daya darat dan teknologi modern—sangat dibutuhkan," tambahnya, seraya menekankan pentingnya pencegahan tragedi serupa saat tiga puncak ritual mandi suci berikutnya.
Kendati mandi suci dilakukan setiap hari, ada tanggal-tanggal tertentu yang dianggap sangat sakral, disebut sebagai royal dip. Salah satunya terjadi pada 29 Januari, dan tiga lainnya dijadwalkan sebelum festival berakhir.
Sumber: REUTERS
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino