Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Menlu AS Dukung Rencana Trump Ambil Alih Gaza

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Menlu AS Dukung Rencana Trump Ambil Alih Gaza
Foto: Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Marco Rubio. (Getty Images)

Pantau - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, pada Selasa (4/2/2025) malam menyatakan dukungannya terhadap rencana Presiden Donald Trump untuk mengambil alih Gaza. Rubio menegaskan, Jalur Gaza harus terbebas dari kelompok Hamas.

Baca juga: Rencana Trump di Jalur Gaza Picu Kembalinya Operasi Militer Israel

"Gaza HARUS BEBAS dari Hamas. Seperti yang disampaikan @POTUS hari ini, Amerika Serikat siap memimpin dan Membuat Gaza Indah Kembali," tulis Rubio di X.

Trump sebelumnya mengusulkan agar AS mengambil alih Gaza setelah lebih dari 16 bulan serangan militer Israel yang telah menewaskan puluhan ribu orang.

Sebelumnya, Trump juga menyarankan agar warga Palestina di Gaza dipindahkan secara permanen ke negara lain. Usulan ini langsung mendapat kecaman dari para pakar dan aktivis hak asasi manusia (HAM).

Pernyataan Trump mengenai pemindahan warga Palestina ke Mesir dan Yordania sebelumnya juga ditolak oleh para pemimpin Palestina dan negara-negara Arab, serta dikecam sebagai bentuk pembersihan etnis oleh para pembela HAM.

Baca juga: Pengambilalihan Jalur Gaza Bentuk Frustrasi AS dan Israel Hadapi Hamas

Meski Trump telah melontarkan gagasan pemindahan warga Palestina sejak 25 Januari 2025, pernyataan resmi dari Kemlu AS usai percakapan diplomatik Rubio dengan para pemimpin regional tak secara eksplisit menyebutkan rencana tersebut.

Hingga kini, Trump maupun Rubio belum memerinci terkait usulan pemindahan warga Palestina. Serangan militer Israel yang berlangsung selama 16 bulan di Gaza telah menewaskan lebih dari 47 ribu warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza.

Serangan ini juga mengakibatkan hampir seluruh populasi Gaza mengungsi secara internal dan menciptakan krisis kelaparan. Israel membantah tuduhan genosida dan kejahatan perang yang diarahkan kepadanya.

Konflik terbaru dalam sengketa Israel-Palestina ini dipicu oleh serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan mengakibatkan sekitar 250 orang disandera, menurut data Israel. Saat ini, pertempuran sedang dihentikan sementara akibat gencatan senjata yang rapuh.

Sumber: REUTERS

Penulis :
Khalied Malvino