
Pantau - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, mengumumkan daftar 183 tahanan Palestina yang akan dibebaskan pada Sabtu (8/2/2025) sebagai bagian dari pertukaran sandera dengan Israel. Sebagai gantinya, Hamas akan membebaskan tiga sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza.
Baca juga: 110 Tahanan Palestina akan Dibebaskan Hari Ini, Termasuk 30 Anak-anak
Dalam daftar yang dirilis oleh Kantor Informasi Tahanan Hamas, terdapat 18 tahanan dengan hukuman seumur hidup dan 54 lainnya dengan hukuman jangka panjang. Selain itu, tujuh tahanan akan dideportasi keluar Palestina.
Secara politik, daftar tersebut mencatat 38 tahanan berasal dari Hamas, 30 dari Fatah, satu dari Jihad Islam, dan tiga lainnya tidak memiliki afiliasi politik. Sebanyak 111 tahanan yang akan dibebaskan adalah warga Gaza yang ditangkap oleh Israel setelah serangan 7 Oktober 2023.
Sebelumnya, pada Jumat (7/2/2025), sayap bersenjata Hamas mengumumkan tiga nama sandera Israel yang akan dibebaskan dalam pertukaran tahanan tahap kelima, sesuai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.
Menurut kelompok hak asasi manusia Palestina, lebih dari 10.000 warga Palestina masih ditahan di penjara Israel, termasuk 600 tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup.
Baca juga: Israel Klaim Tujuh Sandera yang Dibebaskan dalam Kondisi Buruk, Benarkah?
Gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari 2025, setelah agresi Israel yang telah menewaskan lebih dari 47.500 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, serta menghancurkan sebagian besar wilayah di Jalur Gaza.
Berdasarkan perjanjian tahap pertama, Israel akan membebaskan 1.700 hingga 2.000 tahanan Palestina dan Arab secara bertahap sebagai imbalan atas 33 sandera Israel, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant menghadapi tuntutan kejahatan perang dan kekerasan terhadap kemanusiaan di Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) akibat agresinya di Gaza.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino