Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Pejabat Senior Korea Utara Kecam Latihan Militer AS, Korsel, dan Jepang

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Pejabat Senior Korea Utara Kecam Latihan Militer AS, Korsel, dan Jepang
Foto: Arsip - Jet tempur F-35A terlihat selama latihan militer "Elephant Walk" di sebuah pangkalan udara, dalam selebaran dari Kementerian Pertahanan Korea Selatan (sumber: Kemhan Korsel/HO via REUTERS)

Pantau - Pejabat senior Korea Utara mengutuk latihan militer trilateral yang akan digelar Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang mulai Senin, 15 September, dengan menyebutnya sebagai provokasi berbahaya yang dapat memicu ketegangan regional.

Korea Utara Kecam Pedoman Nuklir dan Latihan Militer

Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Minggu melaporkan pernyataan Kim Yo Jong, Wakil Direktur Departemen Komite Partai Buruh Korea, yang menyoroti pedoman nuklir baru antara AS dan Korea Selatan.

Kim menyebut bahwa "Pedoman untuk Deterensi Nuklir dan Operasi Nuklir di Semenanjung Korea" merupakan gagasan berbahaya.

Ia menegaskan pedoman itu dianggap Korea Utara sebagai demonstrasi tanpa filter dari sikap konfrontatif dan kelanjutan kebijakan anti-Korea Utara.

"Unjuk kekuatan ceroboh di dekat wilayah kami akan membawa hasil buruk bagi Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang," ungkap Kim Yo Jong.

Latihan Freedom Edge dan Iron Mace Jadi Sorotan

Seoul akan meluncurkan dua latihan secara bersamaan, yakni Freedom Edge dan Iron Mace.

Freedom Edge merupakan latihan lapangan multidomain trilateral dengan AS dan Jepang, sementara Iron Mace berbentuk diskusi simulasi respons serangan nuklir.

Media Korea Selatan sebelumnya melaporkan detail latihan tersebut yang akan melibatkan kerja sama militer skala besar.

Menanggapi hal itu, Pak Jong Chon, Wakil Ketua Komisi Militer Sentral Partai Buruh Korea, menilai Iron Mace adalah "latihan perang nuklir yang bertujuan menggunakan senjata nuklir terhadap Korea Utara dari awal hingga akhir".

Ia juga menyebut Freedom Edge sebagai latihan perang agresi paling komprehensif dan ofensif dalam hal skala, konten, dan sifatnya.

Pak Jong Chon menekankan bahwa langkah militer AS, Korsel, dan Jepang merupakan tantangan serius terhadap keamanan Korea Utara dan dapat merusak stabilitas regional.

"Jika musuh terus melakukan aksi provokatif, kami akan merespons dengan tindakan balasan yang sangat jelas dan diintensifkan," ujarnya.

Penulis :
Leon Weldrick