
Pantau.com - Ucapan netizen Indonesia memberikan ulasan buruk terkait Sungai Aare di Google menuai sorotan media lokal Swiss, 20min.ch. Padahal lokasi tersebut menjadi destinasi incaran turis lokal maupun luar negeri.
Hilangnya anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Sungai Aaree Swiss membuat para netizen penasaran seperti apa sungai indah tersebut. Mirisnya netizen malah berkomentar negatif atau miring mengenai bahayanya sungai tersebut hanya karena Emmeril Mumtadz belum ditemukan saat berenang disana.
Sungai ini mengaliri area seluas 17.780 km² atau 6.865 mi², sekitar 183 mil dari sumber glasial di Pegunungan Alpen Bernese dekat Danau Grimsel. Aliran air melintasi ngarai yang dalam, hingga jurang Aare sedalam 200 meter.
Sungai Aare bermuara di Bernese Alps, pada bagian utara-tengah pegunungan tertinggi di Eropa. Di sinilah Aare membuktikan dirinya lebih dari sekadar sungai, karena menarik ribuan wisatawan setiap tahun ke jalan lintas melalui ngarai terutama di musim panas.
Melewati Meiringen, dekat Brienz, sungai meluas ke Danau Brienz. Di dekat ujung barat danau itu secara tidak langsung menerima anak sungai penting pertamanya, Lütschine, di tepi Danau Brienz.
Tidak perlu khawatir jika secara tidak sengaja menelan air saat berenang di Sungai Aare. Sungai ini disebut memiliki kualitas air yang sangat baik. Hal ini telah dikonfirmasi oleh sampel air yang hasilnya menempatkan Sungai Aare dalam kategori “kualitas sangat baik” menurut Uni Eropa pada 2016.
Sorotan perihal aksi warganet RI itu disampaikan media lokal Swiss, 20min.ch. Media tersebut menyoroti ulasan warganet yang hanya memberikan bintang satu untuk Sungai Aare.
"Untuk mengungkapkan kepedulian mereka terhadap Emmeril Mumtadz, banyak orang Indonesia kini telah menggunakan fungsi ulasan Google. Ketika melihat peringkat, tampak bahwa banyak ulasan yang baru saja ditinggalkan memberi sungai Swiss hanya satu bintang, mereka hampir secara eksklusif berasal dari akun dengan nama Indonesia," tulis media 20min.ch, Minggu (29/5/2022).
Mereka menyoroti ulasan bahwa sungai itu berbahaya. Beberapa warganet tercatat meminta agar Sungai Aare ditutup.
"Banyak yang menggambarkan sungai itu berbahaya, beberapa menyerukan agar sungai ditutup karena arus kuat yang terjadi di beberapa bagian Aare dan kemungkinan besar berakibat fatal bagi Mumtadz," ujarnya.
Meski demikian, media lokal Swiss juga mengatensi warganet yang memberi bintang lima ulasan Sungai Aare. Mereka yang melakukan hal ini kebanyakan berpesan untuk tidak menghakimi situasi keamanan di negara tersebut.
"Tetapi ada juga suara-suara yang menyerukan massa yang marah untuk tidak menghakimi situasi keamanan di negara yang belum pernah mereka kunjungi. Berbagai peringkat bintang lima baru juga dapat ditemukan, beberapa merasa malu karena ulasan buruk ini," lanjutnya.
Tanggapan Kemlu
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Teuku Faizasyah, mengatakan hal terbaik yang bisa dilakukan saat ini adalah mendoakan keluarga Ridwan Kamil. Pesan ini disampaikan khususnya untuk netizen Indonesia.
"Di saat Pak Ridwan Kamil beserta keluarga sedang bersusah hati dan di saat pemerintah Swiss terus melakukan upaya maksimal mencari Saudara Emmeril Mumtadz, seyogianya hal terbaik yang dapat dilakukan masyarakat dan khususnya para netizen Indonesia adalah mendoakan," kata Teuku Faizasyah kepada wartawan, Minggu (29/5)/2022.
Hilangnya anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Sungai Aaree Swiss membuat para netizen penasaran seperti apa sungai indah tersebut. Mirisnya netizen malah berkomentar negatif atau miring mengenai bahayanya sungai tersebut hanya karena Emmeril Mumtadz belum ditemukan saat berenang disana.
Sungai ini mengaliri area seluas 17.780 km² atau 6.865 mi², sekitar 183 mil dari sumber glasial di Pegunungan Alpen Bernese dekat Danau Grimsel. Aliran air melintasi ngarai yang dalam, hingga jurang Aare sedalam 200 meter.
Sungai Aare bermuara di Bernese Alps, pada bagian utara-tengah pegunungan tertinggi di Eropa. Di sinilah Aare membuktikan dirinya lebih dari sekadar sungai, karena menarik ribuan wisatawan setiap tahun ke jalan lintas melalui ngarai terutama di musim panas.
Melewati Meiringen, dekat Brienz, sungai meluas ke Danau Brienz. Di dekat ujung barat danau itu secara tidak langsung menerima anak sungai penting pertamanya, Lütschine, di tepi Danau Brienz.
Tidak perlu khawatir jika secara tidak sengaja menelan air saat berenang di Sungai Aare. Sungai ini disebut memiliki kualitas air yang sangat baik. Hal ini telah dikonfirmasi oleh sampel air yang hasilnya menempatkan Sungai Aare dalam kategori “kualitas sangat baik” menurut Uni Eropa pada 2016.
Sorotan perihal aksi warganet RI itu disampaikan media lokal Swiss, 20min.ch. Media tersebut menyoroti ulasan warganet yang hanya memberikan bintang satu untuk Sungai Aare.
"Untuk mengungkapkan kepedulian mereka terhadap Emmeril Mumtadz, banyak orang Indonesia kini telah menggunakan fungsi ulasan Google. Ketika melihat peringkat, tampak bahwa banyak ulasan yang baru saja ditinggalkan memberi sungai Swiss hanya satu bintang, mereka hampir secara eksklusif berasal dari akun dengan nama Indonesia," tulis media 20min.ch, Minggu (29/5/2022).
Mereka menyoroti ulasan bahwa sungai itu berbahaya. Beberapa warganet tercatat meminta agar Sungai Aare ditutup.
"Banyak yang menggambarkan sungai itu berbahaya, beberapa menyerukan agar sungai ditutup karena arus kuat yang terjadi di beberapa bagian Aare dan kemungkinan besar berakibat fatal bagi Mumtadz," ujarnya.
Meski demikian, media lokal Swiss juga mengatensi warganet yang memberi bintang lima ulasan Sungai Aare. Mereka yang melakukan hal ini kebanyakan berpesan untuk tidak menghakimi situasi keamanan di negara tersebut.
"Tetapi ada juga suara-suara yang menyerukan massa yang marah untuk tidak menghakimi situasi keamanan di negara yang belum pernah mereka kunjungi. Berbagai peringkat bintang lima baru juga dapat ditemukan, beberapa merasa malu karena ulasan buruk ini," lanjutnya.
Tanggapan Kemlu
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Teuku Faizasyah, mengatakan hal terbaik yang bisa dilakukan saat ini adalah mendoakan keluarga Ridwan Kamil. Pesan ini disampaikan khususnya untuk netizen Indonesia.
"Di saat Pak Ridwan Kamil beserta keluarga sedang bersusah hati dan di saat pemerintah Swiss terus melakukan upaya maksimal mencari Saudara Emmeril Mumtadz, seyogianya hal terbaik yang dapat dilakukan masyarakat dan khususnya para netizen Indonesia adalah mendoakan," kata Teuku Faizasyah kepada wartawan, Minggu (29/5)/2022.
- Penulis :
- Desi Wahyuni