
Pantau – Seorang wanita di Ouyang Wenjing, China Selatan, berbagi pengalaman lewat sosial media akibat kerja berlebihan atau overwork. Dia mengatakan berat badannya naik 20 kg dalam setahun akibat stress bekerja.
Dikutip dari laman SCMO, Ouyang mengatakan berat badannya naik dari 60 kg menjadi 80 kg usai bekerja selama setahun. Dirinya menganggap itu sebagai bencana bagi kesehatan fisik dan mentalnya. Hal itu dapat terjadi karena Ouyang memiliki jam kerja tidak teratur, dan sering memesan banyak makanan.
Ouyang mengalami obesitas akibat dari stress berat karena jam kerja yang tidak bagus. Namun kini Ouyang sudah berhenti bekerja sejak bulan Juni 2024 dan kehidupannya jauh lebih baik. Saat ini ia bekerja sebagai influencer serta mulai menyesuaikan pola makannya.
Baca juga: Kesehatan Mental Kini jadi Permasalahan Baru Karyawan Selain Sakit Pinggang
Dirinya mengurangi asupan minyak, gula, dan fokus pada makanan yang seimbang sayuran, biji-bijian dan protein. Sejak berhentinya dari pekerjaan tersebut, Ouyang berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 6 kg dalam waktu sebulan.
Di era gempuran pekerja yang semakin membabi buta dalam memenuhi kebutuhan dalam hidup, bahkan ada juga sebagian dari mereka yang mengambil dua job dalam sehari bekerja. Dilansir dari ugm.ac.id, Kementerian kesehatan mengungkapkan kasus bunuh diri meningkat hingga 826 kasus. Setidaknya 1 dari 16 orang berusia 15 keatas terdiagnosa mengalami depresi.
Adanya peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia kemarin pada tanggal 10 September 2024 sebagai bentuk upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan tantangan dan konsekuensi dari tindakan bunuh diri, serta upaya untuk mencegahnya.
Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) survey kesehatan mental Nasional pertama, yang mengukur angka kejadian gangguan mental pada remaja 10-17 tahun di Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.
Di sisi lain, hal itu dibuktikan oleh AH (21), penderita mental illness, dirinya kerap melakukan cutting dengan harapan masalahnya akan selesai. Namun nyatanya masalah akan terus ada.
Baca juga: Kemenkes Jepang: 883 Pekerja Alami Masalah Kesehatan Mental
Penyebab Terjadinya Mental Illness
Dilansir dari siloamhospitals.com, ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan mental atau kondisi mental health kurang baik, tentu ada saja penyebabnya. Salah satunya adalah trauma akibat peristiwa buruk yang kerap dialami masa lalu. Adapun sejumlah penyebab gangguan kesehatan mental di antaranya:
- Riwayat gangguan kesehatan jiwa dalam keluarga atau faktor genetik
- Tinggal di lingkungan perumahan yang tidak sehat
- Adanya Riwayat kekerasan seksual, fisik, atau bentuk pelecehan lainnya
- Terangsingkan atau terisolasi secara sosial atau merasa kesepian
- Stress berat dalam jangka waktu yang lama
- Cedera pada kepala
- Gangguan pada otak atau kelainan pada senyawa kimia di otak
- Mengalami kerugian besar dalam hal ekonomi, seperti mengalami kebangkrutan atau memiliki utang
- Kehilangan pekerjaan, pengangguran, atau tunawisma
- Kematian atau kehilangan orang yang sangat disayangi
- Penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau konsumsi alkohol secara berlebihan
- Memiliki trauma berat, seperti mengalami kecelakaan serius atau berada dalam situasi peperangan.
Cara Mencegah Mental Illness
Berdasakan kasus diatas, lalu bagaimana mencegah mental illness?
Menurut Saddam Ismail seorang dokter sekaligus vlogger kesehatan yang rajin memberikan informasi dan edukasi tentang kesehatan dan diet melalui sosial medianya, dirinya mengatakan ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan mental diantaranya:
- Meditasi
- Olahraga teratur
- Bahagia dengan cara berkomunikasi dan bercanda gurau dengan orang lain
- Melakukan hobby
- Konsumsi makanan sehat
- Tidur cukup
- Konsumsi sayur dan buah
- Kurangi konsumsi kafein
Baca juga: 5 Tips Jaga Kesehatan Mental, Gen Z Harus Tau!
(Laporan: Aulia Rahma)
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila
- Editor :
- Nur Nasya Dalila