billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Insecure Karena Standar Media Sosial? Kenali Penyebab dan Solusinya

Oleh Nur Nasya Dalila
SHARE   :

Insecure Karena Standar Media Sosial? Kenali Penyebab dan Solusinya
Foto: ilustrasi insecure. (Freepik)

Pantau - Saat ini, media sosial telah menjadi tempat favorit bagi semua kalangan untuk hidup dalam ilusi. Bagai perlombaan, semua orang beradu menunjukkan sisi terbaik dalam hidupnya. Selain sebagai sumber informasi, media sosial terus bertransformasi menjadi sarana menyampaikan gagasan, opini, alat selfi, ekspresi, bahkan menjadi tempat pencitraan diri bagi penggunanya.  

Pencitraan diri bagi setiap pengguna di media sosial telah tumbuh menjadi sebuah kompetisi. Berbagai pengalaman dibagikan dalam bentuk dokumentasi yang membuat para pengikutnya kagum dan berharap dapat seperti mereka yang terlihat sempurna di media sosial. 

Media sosial kini bertransformasi menjadi sebuah aplikasi yang dapat menghasilkan uang. Mulai dari para owner usaha yang berbagi pengalaman perjalanan sukses menjadi sebuah pengusaha, seorang wanita atau pria yang berkreasi kemudian menjadi seorang content creator, dan masih banyak lagi yang memanfaatkan media sosial menjadi sumber penghasilan mereka. 

Baca juga: Benarkah Media Sosial Bikin Insecure? Simak Penjelasannya di Sini

Di sisi lain, media sosial hadir menciptakan standarisasi kehidupan, seperti tentang kesuksesan karir hingga pencapaian hidup seseorang. Penilaian orang lain terhadap hidup kita saat ini tergantung dari bagaimana kita membangun citra diri melalui media sosial. 

Hal ini pun yang membuat media sosial memiliki beberapa dampak negatif, salah satunya peraturan yang tanpa sengaja terbentuk yaitu sebagai manusia tidak boleh terlihat gagal. Mereka yang gagal, akan merasa insecure karena tidak bisa seperti orang lain yang karirnya terlihat sukses atau pencapaian hidup yang telah dipamerkan melalui media sosial. 

Mengutip dari akun twitter bernama @giniamatsii, sang pemilik akun bercerita tentang rasa insecure yang dialami dirinya.

“Akhirnya aku tiba di fase dimana insecure bukan lagi soal fisik, tapi soal pendidikan, pekerjaan, pertemanan, dan keuangan”

Adapun, dikutip dari akun @peribulan_, pengguna tersebut menceritakan mengenai sahabatnya yang merasa hidupnya gagal karena sudah berusia 23 tahun namun merasa belum mencapai apa pun.

“Temen gue abis curhat, katanya hidupnya gagal karena hidup 23 tahun, tapi (merasa) belum mencapai apa pun—padahal menurut gue dia enggak gagal. Karena sebagai manusia utuh dia masih mampu patuh untuk di jalan benar. Ga lari ke alkohol, ga lari ke drugs, ga lari ke pergaulan bebas” ujar akun tersebut. 

Baca juga: Ini Manfaat Puasa Media Sosial Bagi Kesehatan Mental

Dari cuitan tersebut, itu hanya dua dari ribuan cuitan yang berani mereka publikasikan. Belum lagi, mereka yang menyimpan kisah kegagalan dan rasa insecure-nya hanya ke diri sendiri atau secara privasi.

Dilansir dari ugm.ac.id, Dosen Fakultas Psikologi UGM, Acintya Ratna Priwati, S.Psi., M.A., menjelaskan rasa insecure merupakan perasaan tidak mampu, kurang percaya diri, disertai dengan ketidakpastian dan kecemasan akan tujuan, kemampuan maupun hubungan dengan orang lain.

Rasa insecure ini kerap terjadi, apalagi di kalangan remaja, hingga dewasa. Berbagai penyebab dapat membuat mereka merasa insecure, di antaranya ada yang insecure karena merasa kurang cantik, tidak memiliki postur tubuh yang tinggi, atau bahkan warna kulit. Tidak hanya itu, ada dari mereka yang insecure karena teman seusianya sudah banyak memiliki pengalaman, sementara mereka masih sibuk pada pendidikan. 

Perasaan insecure ini kerap dialami pada masa remaja, apalagi ketika ingin tumbuh dewasa. Padahal insecure ini juga memiliki dampak yang buruk bagi perjalanan kehidupan. Dikutip dari siloamhospitals.com, seseorang yang mengalami insecure akan merasa dirinya tidak berharga, enggan bersosialisasi, dan gampang stress. Jika insecure terus tertanam, maka akan berisiko terkena gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, tidak nafsu makan, bahkan hingga depresi.

Berdasarkan dampak tersebut, demi menjaga agar masa depan kita tentram tanpa dihantui rasa insecure. Mari kita kenali cara mencegah insecure! 

Baca juga: Studi: Anak Perempuan Cenderung Menganggap Dirinya Kurang Berbakat saat Alami Kegagalan

Masih dari siloamhospitals.com, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi insecure, berikut beberapa di antaranya:

1. Mencintai diri sendiri

Istilah yang dikenal saat ini dari mencintai diri sendiri adalah self-love, mau bagaimanapun kita harus tetap mencintai diri kita sendiri  dengan segala kelebihan dan kekurangan dalam diri kita. Selain itu, hindari membandingkan diri sendiri dengan orang lain. 

2. Jadikan kegagalan sebagai motivasi 

Kita harus mengubah pandangan bahwa kegagalan itu bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari sebuah kesuksesan. Kemudian dijadikan motivasi dan pembelajaran agar menjadi pribadi yang lebih baik. 

3. Tingkatkan Self-Esteem 

Cara terakhir adalah meningkatkan self-esteem (harga diri) dengan fokus pada hal yang penting dan dapat membuat diri sendiri senang, bukan karena orang lain. Selalu memberikan apresiasi pada diri sendiri ketika berhasil mencapai suatu hal sebagai bentuk validasi atas kemampuan kita. 

Adapun rekomendasi buku self healing untuk kamu yang sedang mengalami insecure, yaitu buku Insecurity karya Alvi Syahrin. Buku ini terdiri dari 45 bab, setiap tulisan dari bukunya membuka pikiran kalian yang sedang merasa insecure. Salah satu kalimat dalam buku itu yang berbunyi, 

Nggak semua yang kamu perjuangkan hari ini harus langsung dapat balasannya hati itu pula. Bibit yang kamu siram hari ini, nggak akan langsung tumbuh keesokan harinya. Nggak semua jawaban harus ada hari ini. Nggak semua hikmah harus diketahui hari ini.” 

(Laporan: Aulia Rahma)

Penulis :
Nur Nasya Dalila